jpnn.com, PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo menutup sementara seluruh objek wisata selama 14 hari mulai 17 Maret hingga 31 Maret 2020.
"Penutupan itu dilakukan seiring dengan meningkatnya penyebaran corona virus disease (COVID-19) di Indonesia (NKRI)," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto, Rabu (18/3).
BACA JUGA: Di Sini Disiapkan Hotel untuk Karantina Pasien Suspect Corona
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memperhatikan pernyataan resmi World Health Organization (WHO) yang menyatakan COVID-19 sebagai pandemik global dan pernyataan Presiden Republik Indonesia tentang penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional (bencana non-alam), sehingga Pemkab Probolinggo menetapkan status siaga darurat.
"Sesuai dengan instruksi dari Ibu Bupati Probolinggo dan komunikasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, maka Pemkab Probolinggo memutuskan seluruh objek wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo ditutup sementara," tuturnya.
BACA JUGA: Indonesia Dihantam Virus Corona, Apa Kabar Program Sejuta Rumah?
Pemkab Probolinggo mengimbau kepada pengelola objek wisata Gunung Bromo melalui Resort Cemorolawang Probolinggo untuk melakukan penutupan sementara terhitung 17 hingga 31 Maret 2020.
"Selama pelaksanaan penutupan sementara, Satuan Gugus Tugas Penanggulangan Bencana Nonalam dan Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan koordinasi, sosialisasi dan pemantauan lapangan," katanya.
BACA JUGA: Bu Risma Punya Cara Melawan Virus Corona
Ia juga mengimbau kepada pengelola hotel, homestay, restoran dan pelaku usaha jasa wisata dalam memberikan pelayanan wajib mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
"Protokol kesehatan itu meliputi penggunaan hand sanitizer dan thermogun demi mendeteksi suhu tubuh tamu yang datang," ujanrya.
Pemkab Probolinggo, lanjut dia, mengoptimalkan koordinasi, kolaborasi dan sinergi bersama instansi terkait dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik secara berlebihan.
"Penutupan objek wisata ini diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus COVID-19 karena bagaimanapun juga destinasi wisata itu merupakan tempat interaksi masyarakat yang beresiko tinggi terhadap penyebaran virus COVID-19," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti