Siap Bangun Pabrik Peledak

Selasa, 24 Januari 2012 – 21:10 WIB

JAKARTA--Perusahaan pelat merah PT Dahana melakukan sinergi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memperkuat riset produk peledak.

Kerja sama ini sekaligus untuk meningkatkan kemandirian bangsa di bidang penguasaan teknologi militer. "Kerja sama ini bisa menjadi wadah dalam membangun sinergi seluruh potensi nasional yang ada,” kata Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta dalam keterangan persnya yang diterima JPNN, Selasa (24/1).

Melalui riset, kata Gusti, diharapkan akan mampu melahirkan produk yang benar-benar berkualitas dan inovatif. Juga lebih efisien dan efektif jika didukung dan dilakukan dalam formula kerja bersama yang saling bersinergi.

Kementerian Riset dan Teknologi berharap melalui penandatanganan kerja sama PT Dahana dengan LAPAN dan PT Dahana-BPPT bisa meningkatkan kemampuan dan kemandirian penguasaan teknologi militer.

"Pembangunan pabrik bahan peledak itu guna memenuhi kebutuhan militer. Karena, selama ini bahan peledak masih didatangkan dari luar negeri," tambahnya.

Ditegaskannya, Indonesia sedang berupaya meningkatkan kemandirian bangsa di bidang penguasaan teknologi militer. Dan propelan, bahan bakar roket yang sedang dikembangkan, menjadi salah satu indikatornya.  "Meski memproduksi bahan peledak, tetapi pabriknya termasuk green building," tuturnya.

PT. Dahana, selain memproduksi bahan berenergi tinggi untuk militer juga memproduksi kebutuhan komersial seperti keperluan pertambangan migas, pertambangan umum dan konstruksi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Plafon Dana FLPP di Bank Penyalur Dikurangi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler