Siap Batasi Impor yang Bikin Pusing Industri Tekstil Tanah Air

Jumat, 23 Desember 2016 – 23:55 WIB
Ilustrasi. dok JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Kementerian Perindustrian akan membatasi impor tekstil dari luar negeri untuk membantu perkembangan para pengusaha tekstil dalam negeri.

“Kita sudah melakukan langkah yang cukup keras untuk menekan impor tekstil. Dengan ditekannya angka impor saya yakin sektor industri teksil dalam begeri bisa lebih meningkat tajam,” kata Direktur jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono kepada wartawan di Kemenperin, Jumat (23/12).

BACA JUGA: Tahun Depan, Wakatobi Targetkan 40 Ribu Wisatawan

Menurutnya, salah satu masalah pengusaha tekstil di Indonesia adalah banyaknya kuota impor di pasaran dalam negeri, mulai dari kain sampai pakaian jadi.

“Masalah impor ini memang masih menjadi masalah para pengusaha tekstil. Oleh karena itu kita lihat ke depan apakah ada nanti regulasi yang akan membatasi impor tekstil ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Patut Dicontoh, Bupati Tabanan Beri Pedagang Pasar Asuransi

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut, sektor industri yang bakal tumbuh paling tinggi tahun depan adalah industri logam dasar.

 Jika tahun ini industri logam penopang produksi otomotif, manufaktur, dan infrastruktur tersebut hanya mampu melaju 1,5 sampai 1,8 persen maka tahun depan angkanya melonjak sampai dua kali lipat.

BACA JUGA: Jasa Marga Luncurkan Aplikasi JMCARe

“Tahun depan bisa tembus 3,8 persen sampai 4,0 persen. Karena daya beli masyarakat membaik serta proyek infrastruktur pemerintah,” kata Airlangga di kantornya.

Sektor industri kedua yang jadi primadona tahun depan menurut analisis pemerintah adalah industri tekstil dan pakaian jadi.

Tahun depan, para pelaku industri tersebut diyakini Airlangga bakal menikmati pertumbuhan 1,6 sampai 1,8 persen. Dibandingkan dengan proyeksi tahun ini 0,9 sampai 1,2 persen.

Ketiga, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik diprediksi akan tumbuh dari kisaran 5,5 sampai 6 persen di 2016, menuju ke level 6,2 sampai 6,5 persen tahun depan. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Logistik Diprediksi Tumbuh 20 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler