JAVI Martinez mengingat betul kemenangan 4-0 Bayern Munchen atas Barca pekan lalu (23/4). Kemenangan itu tak hanya mengakhiri mimpi buruknya setiap menghadapi Barca.
Ya, dalam 15 pertemuan sebelumnya, pemain termahal Jerman (EUR 40 juta atau sekitar Rp 506 miliar) itu memang selalu jadi pecundang (5 seri, 10 kalah).
Namun, yang juga diingat Martinez dari kemenangan itu adalah perseteruannya dengan Xavi Hernandez, jenderal lapangan tengah Barca yang sekaligus pemain idolanya. Gara-gara sering berbenturan dengan Xavi, Martinez pun menjadi sasaran amuk seniornya di timnas Spanyol tersebut.
"Xavi memaki saya selama pertandingan. Pada laga yang sarat ketegangan seperti itu, persahabatan dan pertemanan memang seakan dikesampingkan," kata Martinez kepada Marca.
Tentu saja, sikap yang ditunjukkan Xavi itu hanya berlaku di dalam lapangan alias tidak terjadi di luar lapangan.
"Setelah pertandingan, situasinya kembali normal. Kami berbicara halus lagi dan saling berjabat tangan," ujar pemain yang melakoni debut bersama Bayern bertepatan pada 2 September tahun lalu atau bertepatan dengan ultah ke-24 itu.
Seiring kembali menghadapi Barca di Nou Camp, Martinez pun telah menyiapkan mental untuk menerima "teror" Xavi lagi.
"Saya tidak akan mengubah gaya permainan. Saya akan tetap memperlakukan Xavi atau pemain Barca lainnya seperti laga sebelumnya. Kami tidak boleh membiarkan mereka dominan," tutur mantan bintang Athletic Bilbao itu.
Martinez memang optimistis Bayern bisa mempertahankan keunggulan mereka di Nou Camp. Apalagi ada perkataan dari Xavi di pertemuan pertama yang melegakannya.
"Xavi mengatakan kepada saya : "Kamu memiliki tim yang hebat dan berada dalam performa terbaik. Akan sangat sulit mengalahkan kamu sekalipun di Nou Camp," jelas pemain yang musim ini telah 38 kali membela Bayern dan mengemas dua gol tersebut. (dns/bas)
Ya, dalam 15 pertemuan sebelumnya, pemain termahal Jerman (EUR 40 juta atau sekitar Rp 506 miliar) itu memang selalu jadi pecundang (5 seri, 10 kalah).
Namun, yang juga diingat Martinez dari kemenangan itu adalah perseteruannya dengan Xavi Hernandez, jenderal lapangan tengah Barca yang sekaligus pemain idolanya. Gara-gara sering berbenturan dengan Xavi, Martinez pun menjadi sasaran amuk seniornya di timnas Spanyol tersebut.
"Xavi memaki saya selama pertandingan. Pada laga yang sarat ketegangan seperti itu, persahabatan dan pertemanan memang seakan dikesampingkan," kata Martinez kepada Marca.
Tentu saja, sikap yang ditunjukkan Xavi itu hanya berlaku di dalam lapangan alias tidak terjadi di luar lapangan.
"Setelah pertandingan, situasinya kembali normal. Kami berbicara halus lagi dan saling berjabat tangan," ujar pemain yang melakoni debut bersama Bayern bertepatan pada 2 September tahun lalu atau bertepatan dengan ultah ke-24 itu.
Seiring kembali menghadapi Barca di Nou Camp, Martinez pun telah menyiapkan mental untuk menerima "teror" Xavi lagi.
"Saya tidak akan mengubah gaya permainan. Saya akan tetap memperlakukan Xavi atau pemain Barca lainnya seperti laga sebelumnya. Kami tidak boleh membiarkan mereka dominan," tutur mantan bintang Athletic Bilbao itu.
Martinez memang optimistis Bayern bisa mempertahankan keunggulan mereka di Nou Camp. Apalagi ada perkataan dari Xavi di pertemuan pertama yang melegakannya.
"Xavi mengatakan kepada saya : "Kamu memiliki tim yang hebat dan berada dalam performa terbaik. Akan sangat sulit mengalahkan kamu sekalipun di Nou Camp," jelas pemain yang musim ini telah 38 kali membela Bayern dan mengemas dua gol tersebut. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantang Bermain Aman
Redaktur : Tim Redaksi