"Kami memiliki lahan seluas 7780 hektare (ha) di Sulawesi Selatan yang selama ini telah digunakan untuk usaha pembibitan sapi" ujar Librato El Arif, Direktur Utama PT Berdikari (Persero).
Dia menjelaskan, PT Berdikari (Persero) memiliki area peternakan sapi yang berlokasi di Sulawesi Selatan dengan luas hingga 7780 ha dan saat ini terdapat 5.200 ekor sapi yang berkualitas. Peternakan itu diakui sebagai peternakan sistem ranch terbesar se-Asia Tenggara. "Bidang usahanya meliputi pembibitan sapi berkualitas, sistem perkawinan dan iseminasi, penggemukan serta perdagangan," kata Librato yang didampingi Dirut Oprasional dan Pemasaran Alfin Purnadi.
Dia menegaskan pihaknya siap menjadi BUMN peternakan dan pengelola cadangan sapi bibit nasional, dengan mengembangkan kawasan pembibitan sapi. "Kami memahami keengganan pihak swasta yang ingin memasuki usaha ini jika harus memulainya dari nol," ujarnya.
Di tempat terpisah, Nova Andika, Chairman Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW) kepada wartawan menyatakan bahwa Pemerintah harus mendukung pengembangan pembibitan sapi, "Sesuai dengan Permentan No 48/2011 Pasal 38 yang menjelaskan bahwa penyediaan benih atau bibit sapi merupakan tanggung jawab Pemerintah," ujarnya. Selain itu, juga UU No 18/2009 Pasal 13 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan mengamanahkan bahwa Pemerintah berkewajiban untuk pengembangan usaha pembenihan atau pembibitan dengan melibatkan peran masyarakat dan menjamin ketersediaan benih, bibit atau bakalan.
Sebelumnya, Firman Soebagyo, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar juga menyatakan hal yang sama, yaitu pentingnya meningkatkan produksi daging sapi. "Jika kita melihat neraca kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan kemudian juga dilandasi dari pada tingkat pertumbuhan penduduk," katanya. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontes Miss Coffee, Promosikan Kopi ke Dunia
Redaktur : Tim Redaksi