JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli, mengaku siap menjadi calon presiden 2014. Rizal yakin dapat membawa Indonesia bangkit dari kondisi sekarang ini. Minimal dapat mengejar ketertinggalan yang jauh dari Malaysia.
"Saya percaya, kalau kita belajar sungguh-sungguh maka dalam lima tahun kita bisa bangkit," kata Rizal, ditemui di sela-sela sebuah diskusi, di Cikini, Jakarta, Kamis (9/5).
Dijelaskan Rizal, kebangkitan yang dimaksudkan bukan sekedar membangun gedung-gedung tinggi saja di negeri ini. Ia membandingkan, soal bangunan di Jakarta lebih bagus dari Kuala Lumpur.
Jumlah orang kaya Indonesia juga lebih banyak dari Malaysia. Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih besar dari Malaysia.
Namun, ia menyatakan, bukan itu yang menjadi masalah. "Dari sisi kesejahteraan kita ini nomor lima di ASEAN," kata Rizal lagi.
Menurut Rizal pula, dari sisi upah tenaga kerja, Indonesia juga masih kalah jauh dari Malaysia. "Tingkat upah masih tiga hingga lima kali di bawah Malaysia," jelasnya.
Ia menambahkan, kalau tingkat upah Indonesia sama dengan Malaysia dan lapangan kerja tersedia maka otomatis tidak akan banyak orang yang bekerja ke Negeri Jiran.
Karenanya, Rizal menyatakan, lima tahun ke depan negeri ini harus bisa mengejar ketertinggalan dari Malaysia dari sisi ini.
"Supaya tidak ada lagi TKI dan TKW yang dikirim ke sana," paparnya.
Ia mengaku kasihan jika seorang ibu-ibu TKW harus berpisah jauh dari anaknya, hanya karena untuk mengais rezeki di Malaysia. "Padahal kita ini negara kaya, negara yang bisa memberikan pekerjaan," ujar Rizal lagi.
Karenanya, Rizal menyatakan, banyak cita-cita yang mesti diwujudkan jika nanti dipercaya oleh masyarakat sebagai presiden.
"Saya percaya kita jadi negara yang sangat disegani. Dulu zaman Bung Karno kita tidak kaya amat, tapi kalau ke Afrika orang tahunya Bung Karno," jelasnya. "Di Maroko ada jalan namanya Soeharto, di Amerika ditanya orang apakah dari Indonesia, orang tahunya Soeharto," timpal Rizal. (boy/jpnn)
"Saya percaya, kalau kita belajar sungguh-sungguh maka dalam lima tahun kita bisa bangkit," kata Rizal, ditemui di sela-sela sebuah diskusi, di Cikini, Jakarta, Kamis (9/5).
Dijelaskan Rizal, kebangkitan yang dimaksudkan bukan sekedar membangun gedung-gedung tinggi saja di negeri ini. Ia membandingkan, soal bangunan di Jakarta lebih bagus dari Kuala Lumpur.
Jumlah orang kaya Indonesia juga lebih banyak dari Malaysia. Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih besar dari Malaysia.
Namun, ia menyatakan, bukan itu yang menjadi masalah. "Dari sisi kesejahteraan kita ini nomor lima di ASEAN," kata Rizal lagi.
Menurut Rizal pula, dari sisi upah tenaga kerja, Indonesia juga masih kalah jauh dari Malaysia. "Tingkat upah masih tiga hingga lima kali di bawah Malaysia," jelasnya.
Ia menambahkan, kalau tingkat upah Indonesia sama dengan Malaysia dan lapangan kerja tersedia maka otomatis tidak akan banyak orang yang bekerja ke Negeri Jiran.
Karenanya, Rizal menyatakan, lima tahun ke depan negeri ini harus bisa mengejar ketertinggalan dari Malaysia dari sisi ini.
"Supaya tidak ada lagi TKI dan TKW yang dikirim ke sana," paparnya.
Ia mengaku kasihan jika seorang ibu-ibu TKW harus berpisah jauh dari anaknya, hanya karena untuk mengais rezeki di Malaysia. "Padahal kita ini negara kaya, negara yang bisa memberikan pekerjaan," ujar Rizal lagi.
Karenanya, Rizal menyatakan, banyak cita-cita yang mesti diwujudkan jika nanti dipercaya oleh masyarakat sebagai presiden.
"Saya percaya kita jadi negara yang sangat disegani. Dulu zaman Bung Karno kita tidak kaya amat, tapi kalau ke Afrika orang tahunya Bung Karno," jelasnya. "Di Maroko ada jalan namanya Soeharto, di Amerika ditanya orang apakah dari Indonesia, orang tahunya Soeharto," timpal Rizal. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji Putihkan 5.000 Pakar Nasional di LN
Redaktur : Tim Redaksi