Siap-siap, Besok Bendera Start Tour de Singkarak Diangkat

Jumat, 17 November 2017 – 09:56 WIB
Tour de Singkarak di Sumatera Barat. Foto: www.tourdesingkarak.id

jpnn.com, PADANG - Penyelenggaraan ajang sportourism Tour de Singkarak 2017 tinggal menunggu hitungan jam. Bendera start ajang balap sepeda terbesar di Indonesia itu akan diangkat Sabtu (18/11) 2017.

Tercatat, 20 tim dari 30 negara akan berpacu melewati sembilan etape dengan total jarak 1.097 kilometer. Hadiah totalnya adalah Rp 3 miliar.

BACA JUGA: Wonderful Indonesia Bidik Pusat Bisnis Terbesar di Melbourne

Mengangkat tema The Biggest Sport Tourism, Tour de Singkarak 2017 akan dimulai dari Kota Batusangkar di Kabupaten Tanah Datar. Sedangan garis finis di Kota Bukittinggi. Levelnya pun masih berstandar global. Di kalender Union Cycling International (UCI), TdS masuk pada kategori Asia Tour 2.2.

Pengakuan ini bukan tanpa sebab. Sejak 2013, Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasi TdS menjadi kejuaraan mayor di Asia karena mampu menyedot lebih dari satu juta penonton. Ranking TdS dari sisi dari jumlah penonton langsung naik ke peringkat 5.

BACA JUGA: 10 Bali Baru Kelar, Target 20 Juta Wisman Tak Sulit Dicapai

Angkanya hanya bisa dikalahkan Tour de France (12 juta penonton), Giro deItalia (8 juta), Vuelta a Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750 ribu). Sedangkan  TdS ditonton 550 ribu orang.

Walaupun para peserta Tour de Singkarak 2017 melewati rute yang sangat panjang dengan total jarak 1.097 km, namun mereka selama balapan berlangsung akan disuguhi oleh pemandangan alam Sumatra Barat nan memesona. Sebab, para pembalap akan melewati bukit, jurang, danau, lembah, air terjun dan hamparan sawah nan indah.

BACA JUGA: Indonesia Masuk 3 Besar Negara Wisatawan Digital

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyebut  TdS menjadi sarana efektif mempromosikan pariwisata di Provinsi Sumatera Barat. “Sejak penyelenggaraan TdS pertama 2009 kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar yang dikenal masyarakat luas. Selain itu, penyelenggaraan event sport tourism memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat serta media value yang tinggi,” ujarnya.

Menteri asal Banyuwangi itu menuturkan, TdS yang menyusuri alam Minangkabau yang memiliki beraneka ragam objek wisata alam (nature) dan budaya (culture) tidak hanya mengenalkan destinasi Danau Singkarak semata. "Juga destinasi lainnya
menjadi lebih dikenal masyarakat di antaranya Lembah Harau, Kelok 9, Istana Pagaruyuang, Pantai Gandoriah, Pantai Padang, serta Pantai Tiram dan banyak lagi,” tambah Arief Yahya.

TdS ke-9 tahun ini akan menempuh sembilan etape. Untuk etape 1 dari Tanah Datar menuju Kota Padang dengan panjang 107 km; etape 2 Painan–Sawahlunto sepanjang 166 km; dan etape 3, Muaro Sijunjung–Pulau Punjung 100 km.

Etape 4 Danau Singkarak–Payakumbuh 135 km; etape 5 Lembah Harau–Padang Panjang 101 km; dan etape 6 Kota Solok – Padang Aro Solok Selatan 140 km. Sedangkan etape 7 Pariaman – Pasaman Barat 157 km; etape8 , Padang Pariaman–Agam 101 km; dan etape 9 Pasaman–Bukittinggi Sirkuit 90 km.

“Setiap daerah yang akan dilalui tentu akan semua bersolek, baik dari atraksi, akses menuju destinasi, serta amenitas. Ini kesempatan dearah yang dilewati pebalap untuk mempromosikan daerahnya. Karena even TdS merupakan event internasional, media value-nya besar,” ungkap Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti.

Esthy juga menyebutkan, dampak TdS sangat terlihat setiap tahunnya dengan tumbuhnya ekonomi dan infrastruktur di Sumatera Barat yang sangat pesat. Tidak hanya itu, data mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) di Sumatera Barat selalu mengalami peningkatan.

Data kunjungan wisman pada 2015 sebanyak 48.755, meningkat menjadi 49.686 wisman pada 2016. Untuk kunjungan wisnus, pada 2015 sebanyak 6.973.678 meningkat menjadi 7.343.282 wisnus pada 2016.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, dampak positif dari penyelenggaraan TdS sangat dirasakan oleh masyarakat Sumbar terutama direct impact ekonomi selama penyelenggaraan berlangsung. “Tingkat hunian kamar hotel meningkat, begitu pula penjualan makanan, souvernir, dan oleh-oleh melonjak,” kata Irwan.

Penyelenggaraan TdS yang berlangsung setiap tahun, menurut Irwan, juga mendorong peningkatan infrastruktur terutama jalan-jalan yang akan dilalui peserta balap sepeda menjadi terpelihara dan semakin mulus. Dia menjelaskan, wilayah Sumatera Barat yang berada di bagian barat tengah Pulau Sumatera memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk oleh Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara.

"Sumatera Barat merupakan tempat yang tepat untuk Anda berpetualang hingga ke daerah pedalaman, mulai dari alam bebas, satwa liar, pulau, pantai, hingga hutan hujan tropis. Itu karena inilah salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber keanekaragaman hayati dan keindahan alam,” tuturnya.

Wisata alam di Sumatera Barat yang memiliki daya tarik memikat seperti Ngarai Sianok di Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Danau Di atas, Danau Di bawah, Danau Singkarak, air terjun di Lembah Anai, Ambun Pagi, pantai Carolina, pantai Bumpus, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS); dan gunung berapi di Singgalam. Selain itu, wisatawan di Sumbar juga dapat menikmati begitu banyak daya tarik budaya seperti Jam Gadang, Istana Pagaruyung, dan wisata sejarah gua Jepang di Agam dan Istana Kerajaan Pagarujung di Batusangkar.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Masuk Destinasi Favorit Wisatawan Muslim Milenial


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler