jpnn.com, JAKARTA - Sean Nicholas Alexander akan menggelar konser bertajuk 3rd Clarinet Recital di Balai Resital Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (28/3).
Pemain klarinet kelas dunia itu bakal menghibur para penonton selama sekitar 1,5 jam.
BACA JUGA: Nicholas Sean Tiru Gaya Berbusana Ahok Â
“Dia akan membawakan lagu utama weber clarinet quintet yang belum pernah dimainkan secara utuh di Indonesia semenjak tahun 1815 silam,” kata Bambang Witono, ayah Sean, Sabtu (11/1).
Bambang menambahkan, putranya akan memainkan empat buah lagu yang meliputi weber clarinet qiuntet, weber clarinet concertino, mozart clarinet quintet serta Mendelsen.
BACA JUGA: Sean Nicholas Siap Pukau Masyarakat Surabaya
“Masing-masing berdurasi sekitar 30 menit,” kata Bambang.
Bagi Sean, acara 3rd clarinet recital merupakan ajang untuk memperkenalkan alat musik klarinet pada penikmat musik klasik di Indonesia.
"Lagu-lagu yang akan dibawakan pada 3rd clarinet memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan belum ada clarinetist di tanah air yang memainkan seluruh lagu secara utuh," jelas Sean.
Sean sendiri mengawali pendidikan musiknya semenjak usia tiga tahun di Sekolah Musik Yamaha Indonesia di bawah asuhan Merdi Cia dan Rita Susilowati.
Dia mempelajari alat musik klarinet semenjak 2014 di bawah arahan mentornya, Nino Ario Wijaya.
Secara berkala, Sean juga berguru kepada Ma Yue, principal clarinet Singapore Symphony Orchestra (SSO) yang juga merupakan pengajar senior di Yong Siew Toh Conservatory of Music.
Pada Januari 2015, untuk pertama kalinya Sean tampil sebagai pemain clarinet pada konser JOC Yamaha.
Selain menjadi anggota Grenadilla Clarinet Community, Sean juga bergabung menjadi anggota Trinity Youth Symphony Orchestra pimpinan Nathania Karina.
Pada 2016, Sean lolos audisi dan berkesempatan tampil pada konser The Joy of Music dan Simfoni Pemuda di bawah baton konduktor Addie MS. Dia menjadi musisi termuda pada gelaran orchestra tersebut.
Pada Juni 2017 lalu, Sean tampil pada Chamber Concert di Tokyo Jepang di bawah arahan clarinetist Jepang dari Ishimori Tokyo Atsushi Uchiyama.
Sean juga sempat mengikuti Mass Clarinet Choir di event Spore Clarinet Festival di NAFA Spore pada Juli 2016.
Sean telah sukses menggelar Debut Recital pada 1 Oktober 2017. Dia didampingi oleh musisi klasik papan atas Indonesia seperti Adelaide Simbolon, Ade Sinata, Yacobus Widodo, Saptadi Kristiawan serta Danny Robertus.
Pada November, Sean diundang untuk ikut masterclass bersama clarinetist Perancis artis Buffet Crampon dan Pierre Gennison di event Singapore Clarinet Festival.
Mengawali tahun 2018, Sean menjadi musisi termuda yang tampil bersama Jayakarta Symphony Orchestra.
Pada 21 Maret 2018, Sean kembali menggelar Clarinet Recitalnya yang ke-2 bersama String Orchestra of Surabaya yang terdiri dari Finna Kurniawati, Shienny Kurniawati, Angela Soegito, Michael Adi Tjandra dan Ade Sinata di Surabaya
Sean sempat diajak oleh Avip Priatna untuk menjadi soloist di konser Simfoni Untuk Bangsa diiringi oleh Jakarta Concert Orchestra.
Pada awal Agustus 2018, Sean mengikuti Spore International Music Competition di Singapura dan berhasil menjadi juara.
Pada September, Sean mengikuti 4th Tokyo Woodwind Competition di Tokyo Jepang dan menjadi finalis.
Pada November 2018, Sean sempat diberi tantangan untuk memainkan karya clarinet solo diiringi oleh quartet para clarinetist pro dari Singapura yaitu Clarinet Concord.
Dua di antara mereka merupakan clarinetist SSO dan Clarinet Concord pun merupakan artist Buffet Crampon.
Pada Agustus 2019, Sean kembali lolos audisi untuk kompetisi dua tahunan bertajuk The 10th Japan Clarinet Association.
Sean tidak diperbolehkan untuk bertanding di divisi umurnya tetapi harus bertanding pada divisi umur 17 tahun melawan 54 clarinetists terbaik dari seluruh Jepang.
Sean ternyata mencuri perhatian para juri yang merupakan 5 principal clarinetist Jepang.
Sean akhirnya diundang untuk mengikuti event Chamber Music Tokyo pada 2020. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil