Siap-Siap Tarif KRL Bakal Naik, Jadi Sebegini

Kamis, 13 Januari 2022 – 14:20 WIB
Para pengguna KRL Jabodetabek mulai April 2022 harus bersiap mengeluarkan kocek lebih untuk berpergian. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Para pengguna KRL Jabodetabek mulai April 2022 harus bersiap mengeluarkan kocek lebih untuk berpergian.

Pasalnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji usulan kenaikan tarif KRL Commuter Line.

BACA JUGA: Informasi Penting untuk Pengguna KRL, Silakan Baca

Rencananya tarif KRL akan naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 per 1 April 2022 mendatang.

Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arif Anwar menjelaskan Tarif yang akan naik adalah tarif dasar sejauh 25 kilometer untuk tarif KRL.

BACA JUGA: Hari Keempat PPKM Darurat, Jumlah Pengguna KRL Kian Merosot

Jika awalnya tarif KRL untuk 25 kilometer pertama hanya Rp 3.000, rencananya dinaikkan menjadi Rp 5.000, atau naik Rp 2.000.

Anwar menjelaskan untuk tarif lanjutan KRL 10 kilometer berikutnya tidak berubah, yaitu tetap di angka Rp 1.000.

Lebih lanjut Anwar menyebut bahwa penyesuaian tarif KRL belum pernah naik sejak 2015.

"Tarif KRL tidak pernah mengalami penyesuaian sejak tahun 2015," ujar Arif dalam diskusi yang diadakan oleh Instran 'Pelayanan Baru dan Paparan ATP-WTP Tarif 2021 KRL Jabodetabek, Rabu (13/1).

Arif menyebut usulan angka kenaikan tarif KRL ditentukan sesuai dengan survei ability to pay-willingnes to pay (ATP/WTP) yang dilakukan oleh pihaknya.

Survei dilakukan pada 6.841 orang di Jabodetabek untuk melihat kemampuan dan keinginan membayar dari masyarakat untuk ongkos KRL Commuter Lien.

Dari survei tersebut, rata-rata ATP atau kemampuan membayar masyarakat, sebesar Rp 8.486, sedangkan untuk WTP alias keinginan untuk membayar masyarakat pada moda Commuter Line sebesar Rp 4.625.

Kendati demikian, Arif mengimbau agar masyarakat tidak panik, karena wacana kenaikan tarif tersebut masih berupa usulan belum menjadi keputusan.

"Usulan masih harus didiskusikan dan disetujui oleh pimpinan Ditjen Perkeretaapian dan Pak Menteri Perhubungan," ungkap Arif.

Namun, dia mengatakan pihaknya mengusulkan wacana ini bisa terwujud tahun ini.

"Untuk kapannya, yang jelas kita usulkan tahun ini dan sedang didiskusikan di Dirjen Perkeretaapian," ungkap Arif.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler