Siapa Aktivis '98 yang Pantas Masuk Kabinet Jokowi - Ma'ruf?

Jumat, 03 Mei 2019 – 22:52 WIB
Jokowi - Ma'ruf. Foto: TKN

jpnn.com, JAKARTA - Para aktivis '98 menyatakan kesiapan mengawal pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, setelah nanti pasangan capres - cawapres nomor urut 01 itu ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang Pilpres 2019.

Para aktivis menyatakan siap, karena merasa memiliki kesamaan pemikiran dengan Jokowi. Alasan ini pula yang sebelumnya membawa para aktivis 98 beramai-ramai mendukung Jokowi - Ma'ruf selama masa kampanye Pilpres 2019 lalu.

BACA JUGA: Selamat Malam, Sementara Selisih Suara Jokowi Vs Prabowo Dekati 12 Juta

"(Para aktivis '98) sangat siap mengawal pemerintahan Jokowi - Amin nantinya," ujar aktivis '98 Wahab Talaohu, pada diskusi 21 Tahun Mei 98 bertema ‘Sudah Siapkah '98 Menjaga Pemerintahan dan Demokrasi dari Dalam?’ di Graha Pena 98, Kemang Utara, Jakarta, Jumat (3/5).

BACA JUGA: Menagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat

BACA JUGA: Kubu Prabowo Akui Pasangan Jokowi - Maruf Unggul Sementara di 13 Wilayah Ini

Wahab menilai, agar pengawalan lebih efektif, para aktivis '98 sebaiknya masuk dalam struktur kabinet pemerintahan Jokowi - Amin. Dengan demikian, hal-hal yang tidak diinginkan terkait kemungkinan ada pihak yang menggerogoti dan menganggu konsentrasi pemerintah dalam membangun Indonesia, dapat diminimalisir.

"Aktivis '98 harus terlibat langsung menjaga pemerintahan Jokowi. Harus diberi ruang di kabinet Jokowi. Saya yakin Jokowi akan menggoreskan sejarah," ucapnya.

BACA JUGA: Jokowi - Maruf Berjaya di Kota Keretek, Prabowo - Sandi Cuma Raih 23,4 Persen

BACA JUGA: Wiranto Diancam Eks Kopassus, Mahasiswa Siap Membela

Pandangan yang sama juga dikemukakan aktivis lainnya, Wanda Hamidah. Ia menilai, para aktivis '98 harus ambil bagian dalam menyusun peraturan perundang-undangan, demi Indonesia yang lebih baik.

"Jadi harus berbuat, masuk ke dalam (pemerintahan). Paling tidak menggagalkan peraturan perundangan maupun perda diskriminatif dan praktik-praktik radikalisme, atau terlibat dalam penyusunan kebijakan," katanya.

Sementara Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai, para aktivis '98 harus berani menjemput takdir sejarah, agar dapat mewarnai pemerintahan Jokowi - Amin. 

"Jadi ini bukan soal siap atau tidak, tetapi soal takdir sejarah yang harus dijemput oleh aktivis '98,” kata Ray. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korwil Honorer K2: Kalau Boleh Diganti Secepatnya


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler