jpnn.com, SEOUL - Mobil otonom akan merevolusi mobilitas pada masa depan, karena memberikan pengalaman berkendara yang jauh berbeda dari mobil konvensional.
Namun, selain manfaatnya, mobil otonom juga memiliki dampak dan masalah sosial hingga keselamatan.
BACA JUGA: Menjejak Lorong Waktu Hyundai Lewat Pony Coupe dan N Vision 74
Kecelakaan mobil otonom di jalan raya masih terjadi dan tentunya memengaruhi pada praktik hukum.
Dari puluhan kecelakaan mobil otonom yang merenggut penumpangnya, seperti kejadian dengan mobil swakemudi Tesla Model S pada 2018, perdebatan hukumnya belum selesai. Siapa yang harus bertanggung jawab?
BACA JUGA: Hyundai Gandeng Netradyne untuk Perkuat Kemampuan Mobil Otonom
Produsen otomotif asal Korea Selatan Hyundai Motor Group yang juga tengah mengembangkan teknologi mobil otonom ikut angkat bicara.
Head of Autonomous Driving Development Group Hyundai, Byoung Choon Lee mengatakan mobil otonom sendiri terbagi menjadi lima level.
BACA JUGA: Google Tuduh Pendiri Waymo Mencuri Rahasia Teknologi Mobil Otonom
Di versi produksi massal, mobil dengan teknologi otonom level 2 sudah banyak tersedia.
"Masalah siapa yang harus tanggung jawab saat terjadi kecelakaan itu isu penting bagi perusahaan mobil otonom. Oleh karena itu, saat ini hampir semua perusahaan kendaraan mereka memproduksi kendaraan level 2," kata dia.
Teknologi otonom level dua itu semacam fitur ADAS yang sudah tersedia di banyak mobil di Indonesia.
Pada level tersebut, tanggung jawab pengemudi manusia masih diandalkan.
"Kalau mobil dengan teknologi otonom level 2, kalau terjadi kecelakaan mungkin tanggung jawabnya di pengemudi, karena level 2 hanya support," ucap Byoung Choon Lee saat temu media nasional di Hyundai Kia Motors Namyang R&D Center, Kamis lalu.
Namun, untuk mobil otonom level 3 ke atas, di mana teknologinya makin canggih dan kendaraan bisa sepenuhnya dikontrol secara otomatis, jika terjadi kecelakaan perusahaan pembuatnya turut bertanggung jawab.
"Namun, kami percaya bahwa ke depan teknologinya juga jadi lebih canggih lagi. Saat itu terjadi, kami bisa pastikan keamanan di mobil otonom level 3 dan level 4," imbuh Byoung Choon Lee.
Dalam kesempatan sama, Chief Technology Officer Hyundai Motor, Yong Wha Kim juga sejalan dengan Byoung Choon Lee.
Menurut dia, dalam konteks tersebut siapa yang bertanggung jawab menjadi perhatian serius perusahaan. Mobil otonom harus memastikan semua pihak.
"Tidak hanya penumpang, tetapi juga harus memastikan keamanan pengendara lain dan lingkungan sekitar. Kendaraan otonom harus dipastikan keamanannya untuk semua orang," jelas Yong Wha Kim.
Saat ini, Hyundai Motor Group sudah mengembangkan mobil otonom level 4 yang bisa melaju tanpa kendali manusia.
Di area Hyundai Kia Motors Namyang R&D Center di Korea, mereka sudah mengoperasikan mobil otonom level 4. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengalaman Seru ke Hyundai Motorstudio Goyang, Ada Boneka Paling Mahal di Dunia
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha