Siapa Mau Rp 100 Juta? WNA Australia Adakan Sayembara

Kamis, 01 September 2022 – 04:55 WIB
WNA Australia Ayad Alkaabali meminta bantuan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk mencari anaknya yang hilang akibat kapal tenggelam pada peristiwa 2011 silam. ANTARA/HO-Facebook Wirawan.

jpnn.com, SURABAYA - Siapa yang mau Rp 100 juta? WNA Australia bernama Ayad Alkaabali siap memberikan uang itu.

Ayad bakal memberikan hadiah kepada siapa saja yang mengetahui keberadaan anaknya yang hilang sebelas tahun silam.

BACA JUGA: Adegan Ini yang Ditolak Diperankan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Anak Ayad yang ketiga bernama Ali Ayad Yousef Alkaabi berusia sepuluh tahun menghilang saat insiden kapal tenggelam pada 2011.

"Dia sangat berharap bantuan dari warga Indonesia yang mengetahui keberadaan putranya, jika anaknya tidak ditemukan akan bersalah sepanjang hidupnya. Dia berjanji melakukan apa pun menemukan anaknya," kata Wirawan Dwi, teman dari Ayad.

BACA JUGA: Karangan Bunga Terlihat di Rumah Ferdy Sambo, Baca Tuh Ucapannya, Jangan Gentar

Wirawan diketahui seseorang yang mengunggah di akun Facebook pribadinya terkait upaya Ayad mencari keberadaan anaknya.

Dia mengunggah sebuah video berdurasi dua menit 12 detik berisi tentang cerita ketika Ayad bersama istri dan ketiga anaknya menjadi seorang imigran dari Irak bersama ratusan orang yang sedang melakukan perjalanan dari Australia menuju Indonesia.

BACA JUGA: Putri, Bripka RR, Bharada E, dan Ferdy Sambo Berkumpul: Siapa yang Sanggup Menembak Brigadir J?

Kapal yang ditumpanginya saat itu pecah di sekitar perairan Trenggalek dan sebagian besar penumpangnya tenggelam, bahkan ditemukan dalam kondisi meninggal.

Namun, dia bersama sang istri selamat, sedangkan kedua anaknya ditemukan sudah tak bernyawa. Nah, anaknya bernama Ali Ayad Yousef Alkaabi berusia sepuluh tahun saat itu menghilang.

Di Negeri Kanguru tersebut Ayad berusaha mencari informasi keberadaan anaknya, tetapi nihil. Dia tak bisa pergi ke Indonesia lantaran belum mendapatkan kewarganegaraan Australia.

Pada 2019, Ayad baru mendapatkan kewarganegaraan, tetapi tetap tak bisa ke mana-mana akibat pandemi Covid-19 yang membatasi kepergian ke sejumlah negara.

Pada 2022 Ayad kembali ke Indonesia mencari jejak keberadaan anaknya.

Dia membuat poster berisi foto dan menyertakan kontak yang bisa dihubungi, jika mengetahui keberadaan anaknya hidup atau mati. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jawaban Kapolri soal Motif Pembunuhan Brigadir J, Oh Begitu, Bikin Bergeleng


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler