jpnn.com, JAKARTA - Tim bulu tangkis Indonesia untuk Asian Games 2018 belum bisa menentukan pasangan kedua, untuk melapis Marcus Fernaldi / Kevin Sanjaya. Padahal, entry by name kurang dari 23 hari lagi.
Diketahui, hanya tersedia dua slot untuk setiap nomor cabang olahraga tepuk bulu itu. Selain The Minions, masih ada dua pasangan yang dinilai layak untuk tampil di Asian Games. Yakni, pasangan muda Fajar Alfian/M Rian Ardianto dan duet senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Mereka juga tergabung dalam tim Thomas 2018 Mei lalu.
BACA JUGA: Asian Games 2018: PB PBI Segera Coret 2 Peboling
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menilai, dua pasangan tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. Fajar/Rian, misalnya. Kini, mereka bertengger di peringkat sembilan dunia.
Keduanya sudah mengantongi satu gelar juara dari lima turnamen super series di tahun 2018. Mahkota Malaysia Masters sukses direngkuh pasangan 22 tahun itu Januari lalu. Pada partai puncak, Fajar/Rian sukses menghempaskan pasangan tuan rumah Goh V Shem/Tan Wee Kiong 14-21, 24-22, 21-13.
BACA JUGA: Teka-teki Peluang Elga Kharisma Tampil di Asian Games 2018
Usai menjadi kampiun, performa Fajar/Rian terbilang jeblok di Indonesia Masters tiga hari berselang. Mereka hanya mampu mencapai babak 16 besar. Langkah pasangan muda tersebut dihentikan duet tiang listrik asal Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen 15-21, 12-21.
Meski begitu, Fajar/Rian berusaha memperbaiki performanya di German Open Maret lalu. Mereka membuktikan diri mampu tampil di final. Ganda Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko menjadi lawan yang dihadapi. Namun sayang, keduanya harus gigit jari usai ditekuk 16-21, 18-21 oleh ganda Negeri Matahari terbit itu.
BACA JUGA: Atlet Indonesia Dapat Prioritas Coba Venue Asian Games 2018
"Mereka masih muda. Tenaga dan kecepatan Fajar/Rian memang bagus. Tapi, masih harus ditingkatka lagi konsistensi dan mentalnya di lapangan," ucap Herry saat ditemui di acara Bincang Atlet dan Pelatih Bulu Tangkis di Jakarta Fair, Kemayoran kemarin.
Sementara, The Daddies -julukan Hendra/Ahsan- bertengger di peringkat 44 dunia. Serta, sudah mengantongi satu gelar Malaysia Challenge. Hendra/Ahsan kembali dipasangkan pada India Open Januari lalu. Capaian mereka langsung melejit dengan berhasil menembus semifinal melawan rekan senegaranya, Marcus/Kevin. Kalah cepat, Hendra/Ahsan harus menyerah 11-21, 16-21.
Selanjutnya, pasangan senior tersebut menunjukkan konsistensinya pada turnamen berikutnya. Lagi-lagi mereka mencapai babak 4 besar bertemu juniornya, Fajar/Alfian. Usia memang tidak bisa dipungkiri. Meski menang pengalaman, kekuatan dan kecepatan Hendra/Ahsan tidak lebih baik dari Fajar/Alfian. Alhasil, Hendra/Ahsan harus kalah 20-22, 20-22.
Pada kejuaraan beregu dunia Thomas Cup, dua pasangan tersebut memiliki jatah kesempatan bermain yang sama sebanyak tiga kali. Dua kali fase grup dan sekali fase eliminasi.
Namun, Fajar/Alfian tampil lebih baik dengan tiga kali meraih kemenangan. Sedangkan, Hendra/Ahsan dua kali menang dan sekali kalah di partai semifinal. Kekalahan tersebut sekaligus memupuskan harapan Indonesia membawa pulang Piala Thomas.
Herry menuturkan, masih belum menentukan nama pasangan untuk mengisi slot terakhir Asian Games 2018. "Tim pelatih dan Kabidbinpres Susy Susanti masih akan terus berdiskusi. Akan ada rapat setelah lebaran untuk menentukan nama-nama pemain sebelum entry by name. Termasuk pemilihan ganda putra," ujarnya.
Ada tiga faktor yang menjadi penilaian Herry. Pertama, membandingkan head to head keduanya dengan lawan kuat seperti Tiongkok, Korea, Jepang, dan Taiwan. Kedua, peringkat dunia. Dan yang terakhir, performa atlet. Meliputi, kondisi fisik, teknik, dan mental. (han)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menghitung Dampak Asian Games 2018 bagi Pertumbuhan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi