Siapa Penyerang Anggota Brimob di Papua? Irjen Fakhiri Bilang Begini

Minggu, 19 Juni 2022 – 18:29 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri. ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAYAPURA - Polisi masih menyelidiki kasus penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) yang menewaskan anggota Brimob Polda Papua Diego Rumaropen di Napua, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (18/6).

Dalam penyerangan tersebut, OTK juga mengambil dua senjata api milik anggota Polri. 

BACA JUGA: 1 Anggota Brimob Tewas Dianiaya OTK, 2 Senjata Api Dirampas 

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut ada indikasi pelaku penyerangan adalah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB

Hanya saja, lanjut Irjen Fakhiri, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan hal tersebut. 

BACA JUGA: Irjen Mathius Fakhiri: Pasukan Brimob Sudah Naik Pagi Tadi

"Namun untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," katanya di Jayapura, Minggu (19/6). 

Untuk memperkuat penyelidikan yang dilakukan Polres Jayawijaya, kata dia, Polda Papua telah pula mengirim tambahan pasukan ke Wamena untuk penegakan hukum.

BACA JUGA: Anggota Brimob Bripda Diego Tewas Dibacok, Siapa Pelakunya?

Minggu (19/6) pagi, Tim Penegakan Hukum dari Satgas Damai Cartenz dan 32 anggota Brimob diberangkatkan ke Wamena. 

“Pagi tadi, selain 32 anggota Brimob, juga diberangkatkan Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz ke Wamena untuk melakukan investigasi dan penegakan hukum," katanya. 

Fakhiri dan direskrimum Polda Papua akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi, apakah sudah sesuai standar operasi prosedur (SOP) di daerah rawan. 

Penyelidikan internal juga dilakukan, apakah sudah sesuai SOP karena pihaknya selalu menekankan penerapan body system ketika petugas di daerah rawan, setidaknya ada lima orang. "Namun, dari laporan yang diterima, saat insiden terjadi mereka hanya berdua," kata Irjen Fakhiri.

Insiden yang terjadi di Napua, sekitar 5 kilometer dari Wamena, menewaskan anggota Brimob Diego Rumaropen. Para pelaku juga mengambil senjata organik Polri yang dibawa dua petugas. Dua senjata api organik Polri yang dibawa lari pelaku, yaitu AK101 dan SSG08 (sniper).

Insiden tersebut berawal saat AKP R dimintai tolong warga untuk menembak sapi miliknya di Napua. AKP R bersama Bripda Diego Rumaropen, Sabtu (18/6) ke Napua.

Setelah menembak sapi, AKP R menitipkan senjata yang dibawanya kepada korban. 

Beberapa saat kemudian datang sekelompok orang dan menyerang korban hingga mengakibatkan Diego meninggal.

Kemudian, pelaku mengambil kedua dua senjata api tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler