Siapa yang Pernah Kontak dengan Pasien Corona Nomor 3 dan 4?

Sabtu, 07 Maret 2020 – 17:58 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus menelusuri orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan dua pasien baru positif virus corona (COVID-19) atau pasien nomor tiga dan empat.

"Penelusuran itu untuk mencegah penyebaran lebih luas virus COVID-19 di masyarakat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (7/3).

BACA JUGA: Virus Corona Bukan Vonis Mati, Tingkat Kematian Lebih Rendah dari Wabah Lain

Yuri mengatakan sumber penularan utama dari COVID-19 adalah manusia yang positif terjangkiti. Hal itu karena medium penularan virus ini adalah 'droplet' atau air liur (dahak) yang terpercik dari orang yang terinfeksi.

"Kami telusuri, selama ini pasien positif ke mana saja, siapa yang kontak dekat dengan dia. Bisa siapa saja, karena penularan terjadi di jarak dekat pada saat ada 'droplet' dari batuk, bersin dari orang positif," ujarnya.

BACA JUGA: Suporter Apresiasi Cara Panpel Persita Merespons Dampak Corona

Yuri belum memastikan berapa orang yang termasuk dalam kontak dekat dua pasien baru COVID-19 atau pasien tiga dan empat itu.

Dia juga menegaskan bahwa identitas pasien nomor tiga dan empat itu dirahasiakan pemerintah sesuai etika medis dan ketentuan yang berlaku di standar kesehatan internasional.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Anies Baswedan Sudah Siap Hadapi Corona

Selain penelusuran kontak pasien tiga dan empat, pemerintah juga terus melacak kontak dekat dari yang termasuk di klaster pasien satu dan dua.

"Untuk kasus (nomor) satu, juga masih dicari apakah dia punya subklaster, misalnya kontak langsung dengan kasus pasien satu yang positif dan apa ada orang lain yang kontak tanpa melalui pasien satu," katanya.

Mekanisme penelusuran yang dilakukan, katanya, sama seperti yang sebelumnya. Kementerian Kesehatan dengan bantuan kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan dua pasien pertama COVID-19.

Terkait pasien 1 COVID-19, pemerintah menelusuri sebanyak 80 orang hingga mengerucut menjadi tujuh orang yang melakukan kontak dekat sehingga menjadi "suspect" (terduga) COVID-19. Dua di antaranya positif COVID-19 sehingga menjadi pasien nomor tiga dan empat.

Hingga Sabtu siang ini, empat orang telah terkonfirmasi terinfeksi virus COVID-19 di dalam negeri. Sedangkan "suspect" sebanyak sebelas orang. Ini termasuk satu awak kapal pesiar Diamond Princess dan satu orang di Bandung, Jawa Barat.

Yurianto juga melaporkan bahwa kondisi kesehatan keempat pasien COVID-19 terus membaik. Pasien pertama dan kedua tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika hasil laboratorium menunjukkan pasien nomor 1 dan 2 negatif, maka mereka akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso.

"Yang kasus nomor satu dan dua tinggal pemeriksaan lab, kalau sudah negatif akan dipulangkan," katanya.

Sementara untuk kasus ketiga dan keempat, kata dia, pasien sudah tak mengalami panas dan pilek serta batuknya sudah berkurang. Ia mengatakan perawatan akan terus dilakukan dan diharapkan kasus 3 dan kasus 4 tersebut akan membaik.

"Sementara kasus 3 dan 4 yang baru kita sama-sama sampaikan kembali sekarang ini sudah tidak panas lagi. Pilek juga sudah tidak terlalu parah juga sudah jarang-jarang batuk juga berkurang. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut dua orang terakhir ini tiga dan empat akan menjadi baik," ujar Yuri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler