JAKARTA - Bakal calon legislatif (caleg) PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Papua, Edo Kondologit mengakui bahwa tidak mungkin memenangi Pemilu tanpa dana yang besar. Karena itu ia menyiapkan dana ratusan juta untuk dana kampanye.
"Saya siapkan duit yang jelas di bawah milyaran, ratusan juta," kata Edo usai acara acara diskusi di Rumah Kebangsaan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/4).
Menurut Edo, uang tersebut berasal dari kocek pribadinya. Ia mendapatkannya dari hasil menyanyi serta usaha miliknya.
Namun kata dia, jumlah ini masih tidak cukup untuk menutup pengeluaran kampanye. Pasalnya, kondisi geografis Papua yang wilayahnya luas dan berbukit-bukit membuat ongkos kampanye jauh lebih mahal dibanding wilayah lain.
"Bayangin 1 dapil itu 23 kabupaten, untung teman-teman banyak yang back up, bantu-bantu spanduk," ujar caleg nomor urut 2 itu.
Selain mempersiapkan dana, Edo juga telah membentuk tim kampanye. Timnya terdiri dari relawan, kader partai serta kalangan gereja.
"Kalau untuk suara sekitar 65-80 ribu itu sudah aman," pungkas penyanyi bernama lengkap Ehud Eduard Kondologit tersebut. (dil/jpnn)
"Saya siapkan duit yang jelas di bawah milyaran, ratusan juta," kata Edo usai acara acara diskusi di Rumah Kebangsaan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/4).
Menurut Edo, uang tersebut berasal dari kocek pribadinya. Ia mendapatkannya dari hasil menyanyi serta usaha miliknya.
Namun kata dia, jumlah ini masih tidak cukup untuk menutup pengeluaran kampanye. Pasalnya, kondisi geografis Papua yang wilayahnya luas dan berbukit-bukit membuat ongkos kampanye jauh lebih mahal dibanding wilayah lain.
"Bayangin 1 dapil itu 23 kabupaten, untung teman-teman banyak yang back up, bantu-bantu spanduk," ujar caleg nomor urut 2 itu.
Selain mempersiapkan dana, Edo juga telah membentuk tim kampanye. Timnya terdiri dari relawan, kader partai serta kalangan gereja.
"Kalau untuk suara sekitar 65-80 ribu itu sudah aman," pungkas penyanyi bernama lengkap Ehud Eduard Kondologit tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernah Diciduk BNN, Wanda Tambah Beken
Redaktur : Tim Redaksi