JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) guna menyiapkan dana untuk menyangga harga bawang putih dan kedelai.
"Kami bersama BRI menyiapkan Rp 1,75 triliun," ucap Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro dalam jumpa pers di kantornya di Kuningan, Jakarta, Rabu, (20/13).
Sampai sekarang, kata Ismed RNI belum mendapat tanggapan dari dua kementerian, yaitu Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian soal kuota impor bawang putih dan kedelai.
Namun, Ismed menegaskan bahwa RNI terus akan berupaya secara mandiri untuk membantu pemerintah menstabilkan harga bawang putih dan kedelai.
Untuk membuktikan keseriusannya membantu pemerintah, pada bulan April-Desember 2013 nanti, RNI akan mengeluarkan program untuk menyangga harga kedelai, bawang putih dan gula.
"Bawang putih dan kedelai ini bisnis baru bagi RNI," jelasnya.
Dengan dana Rp 1,75 triliun tersebut, Ismen berharap RNI bisa menampung kedelai serta bawang putih yang dihasilkan oleh sentra petani dalam negeri.
Di tempat yang sama, Ismed juga jelaskan bahwa perseroan bekerjasama dengan kementerian perdagangan melalui program resi gudang untuk gula. Resi gudang adalah suatu program pemerintah untuk menyangga komoditi yang selama ini diatur oleh pedagang besar (rente).
Melalui program resi gudang ini, diharapkan dapat memberikan keuntungkan bagi para petani dari sisi harga gula pada musim giling tahun ini.
"Kami berharap program ini dapat menjamin pasokan dan harga pada konsumen. Sehingga konsumen tidak dipermainkan pemburu rente dan mafia seperti yang terjadi pada daging sapi, kedelai, dan bawang putih," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Matangkan Trans Sumatera, Para Menteri Rakor di Lampung
Redaktur : Tim Redaksi