Siapkan Rp 415 Miliar Uang Pecahan

Selasa, 23 Juli 2013 – 07:12 WIB
LHOKSEUMAWE - Menjelang lebaran Idul Fitri tahun 2013, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, menyediakan uang tukar pecahan kepada konsumen mencapai Rp 415 milar.

Uang pecahan itu telah dibagikan kepada bank yang tersebar di 10 kabupaten/kota di wilayah tugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe. Setiap menjelang hari raya Idul Fitri itu umummya masyarakat mendatangi bank untuk melakukan menukar uang pecahan.

Apalagi, tradisi membagi-bagikan lembaran uang pecahan kepada keluarga saat perayaan Idul Fitri sudah lama berjalan di Indonesia. Permintaan masyarakat atas uang pecahan kecil, yaitu pecahan Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000, melonjak tinggi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Ahmad Farid, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, Senin (22/7) mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menyediakan  uang tukar bagi masyarakat sebesar Rp 415 miliar.

“Uang tukar itu dari Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 2 ribu dan Rp 1.000,”ucap Ahmad Farid.

Sebut dia, sejak Senin (22/7) pihaknya mulai membuka loket penukaran uang di Bank Indonesia dan perbankan lainnya hingga 1 Agustus 2013. “Khusus untuk Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, kita buka empat dan lima loket penukaran uang pecahan kepada masyarakat mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB,” ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan uang pecahan itu tidak hanya untuk keperluan lebaran, tapi juga menjadi kebutuhan bagi masyarakat saat menjalankan aktifitas ekonomi sehingga memerlukan uang pecahan.

Selain itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, selama ini juga berhasil menemukan uang palsu sebesar Rp 5,5 juta. Umummya, uang palsu itu adalah pecahan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu yang ditemukan saat transaksi disejumlah bank.

Ahmad Farid menjelaskan, uang palsu Rp 5,5 juta itu masing-masing ditemukan pada tahun 2012 lalu sebesar Rp 4 juta atau 76 lembar uang dan sejak Januari hingga Juli 2013 juga berhasil ditemukan Rp 1,5 juta atau 23 lembar uang.

“Memang ditempat kita peredaran uang palsu itu tidak tinggi, tapi kepada masyarakat kita himbau agar selalu berhati-hati untuk menghindari peredaan uang paslu,”ucapnya, seraya menambahkan, target peredaran uang palsu adalah kepada para pedagang kaki lima atau pedagang musiman di bulan Ramadhan ini.

Untuk itu dia meminta kepada pedagang dan masyarakat jika menemukan uang palsu segera laporkan kepada Bank Indonesia atau melaporkan kepada aparat kepolisian terdekat.

“Saat bulan ramadhan ini banyak warga yang berbelanja kebutuhan berbuka puasa,menggunakan uang Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Sehingga ketika itulah, pedagang harus berhati-hati dengan uang palsu,” terangnya.

Sambung dia, untuk mengetahui uang palsu itu cukup menggunakan pola 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang. (arm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Titik Api di Riau Kembali Meningkat 173 Titik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler