Siapkan Rp 5 T untuk Mobnas Listrik

Jumat, 16 Maret 2012 – 06:59 WIB

JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terhindarkan lagi. Di tengah kondisi pelik itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mencetuskan ide segar. Yakni, merancang lahirnya mobil nasional (mobnas) bertenaga listrik. "Sekitar tiga bulan lagi semoga sudah bisa di uji coba," kata Dahlan setelah bertemu dengan pimpinan DPR di Senayan, Jakarta, kemarin (15/3).

Dia memperkirakan pembuatan mobil listrik tahap pertama itu akan menghabiskan dana Rp 5 triliun. Besaran dana tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan penggunaan BBM yang hingga bisa mencapai ratusan triliun. "Saya sangat ingin melahirkan?mobil listrik nasional untuk bisa mengurangi ketergantungan kita pada BBM," cetus mantan dirut PLN tersebut.

Menurut Dahlan, persoalan BBM akan terus muncul selama Indonesia masih sangat bergantung pada BBM seperti sekarang ini. Karenanya, diperlukan langkah terobosan untuk mulai bisa lepas dari keterikatan terhadap BBM. "Sudahlah tinggalkan BBM, sampai mati kita terus akan heboh dan ribut-ribut soal BBM. Mobil listrik ini salah satu jalan keluarnya," imbuhnya.    

Pentingnya mulai meninggalkan BBM, lanjut dia, karena jumlah energi tersebut yang tersedia semakin hari semakin menipis. Di sisi lain, jumlah populasi manusia semakin meningkat dari tahun ke tahun. "Dunia juga sudah mengarah ke listrik, kita tidak boleh ketinggalan terus, mobnas listrik ini jawabannya," tandasnya.

Dia yakin proyek mobnas bertenaga listrik bukan sesuatu yang sulit. Sudah banyak pakar di Indonesia yang mengkaji mobil listrik. Rencananya, pada 21 April 2012, nanti para ahli dan pakar itu akan dikumpulkan. "Sekarang para expert itu mulai proses mendaftar, saya sangat yakin Indonesia bisa," tandasnya.

Sementara itu, masih terkait dengan rencana kenaikan harga BBM, Dahlan juga sempat menyampaikan kritik terhadap kenaikan harga-harga yang mulai muncul. Menurut dia, hal tersebut tidak seharusnya dilakukan para pengusaha karena BBM juga masih belum tentu naik. "Itu saya sebut ulah pengusaha cengeng, pengusaha kok cengeng, sejak dulu saya memusuhi pengusaha cengeng," katanya.

Menurut Dahlan, kategori pengusaha cengeng juga bisa dikategorikan pengusaha yang menaikkan harga barang seiring kenaikan harga BBM. Padahal, sebagian diantara usaha yang dijalankan, biaya produksinya tidak banyak terpengaruh kenaikan harga BBM. "Seharusnya jangan begitulah, naiknya harga BBM juga nanti, kenapa mesti sekarang naik. Memang aneh, para pengusaha tersebut harus dikritik," tandasnya.

Khusus kepada BUMN, dia menegaskan, bahwa seluruh BUMN tidak boleh menaikan harga barang dan jasa mereka hanya karena BBM naik. Dia siap menindak tegas jika ada yang menaikan harga dengan alasan kenaikan harga BBM. "Kalau bandel menaikkan, saya akan tindak, gampang itu, mereka kan di bawah saya," kata Dahlan. 

Termasuk, lanjut dia, PLN yang sempat dipimpinnya beberapa waktu. Menurut dia, tidak tepat jika PLN menyatakan harus menaikkan listrik karena ada kenaikan harga BBM. "Kalau ada orang PLN yang mengatakan seperti itu, dia tidak professional. Karena, seluruh biaya dicukupi pemerintah. Juga produk BUMN pada obat-obatan, tidak boleh menggunakan alasan kenaikan BBM untuk menaikkan harga," tandasnya. (dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo Bangun Terminal CPO di Sumut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler