jpnn.com, JAKARTA - Sidang perceraian Ruben Onsu dan Sarwendah di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Selasa (16/7) harus ditunda.
Pasalnya alamat Sarwendah yang tercantum dalam gugatan tak ditemukan.
BACA JUGA: Sidang Cerai Kembali Digelar, Ruben Onsu dan Sarwendah Tak Hadir
Hal itu disampaikan oleh Humas II PN Jakarta Selatan, Tumpanuli Marbun, di kantornya, Selasa.
"Jadi, persidangan hari ini seyogyanya pemanggilan kedua terhadap tergugat. Namun, berdasarkan kilas panggilan yang diterima oleh pengadilan ternyata alamat yang dicantumkan oleh penggugat sebelumnya tidak ditemukan yang namanya Sarwendah," ujar Tumpanuli Marbun.
BACA JUGA: Ini Jadwal Sidang Cerai Ruben Onsu dan Sarwendah Berikutnya
"Majelis memerintahkan kepada kuasa penggugat untuk memanggil menyerahkam kembali alamat baru kepada majeelis hakim untuk pemanggilan ulang," sambungnya.
Oleh karena itu, majelis hakim meminta pihak Ruben Onsu untuk menyerahkan alamat terbaru Sarwendah selaku tergugat.
BACA JUGA: Sidang Cerai Ruben Onsu & Sarwendah Bakal Dilanjut Pekan Depan
"Iya barang kali, mungkin dulu beralamat di situ. Sekarang tidak beralamat di situ nah itu yg diminta majelis kepada kuasa hukumnya untuk mencari alamat baru tersebut, sehingga pemanggilan bisa dilakukan secara sah," ucap Tumpanuli Marbun.
Dia memastikan bahwa penggugat tak harus mencabut gugatannya dan mendaftar ulang.
"Enggak. Cukup ada pergantian alamat baru," kata Tumpanuli.
Adapun pihak Ruben diberikan waktu seminggu untuk menyerahkan alamat baru Sarwendah.
Nantinya, alamat terbaru itu digunakan untuk memanggil Sarwendah selaku tergugat untuk hadir di persidangan.
"Pemanggilan berikutnya jadwal sidang yang akan datang pihak penggugat menyerahkan alamat baru. Dengan alamat baru inilah kami nanti melakukan pemanggilan," tutur Tumpanuli Marbun.
Sebelumnya, Ruben Onsu menggugat cerai Sarwendah ke PN Jakarta Selatan pada Juni 2024.
Dalam gugatannya, Ruben Onsu hanya meminta cerai tanpa menuntut soal hak asuh anak dan harta gana-gini.
Adapun Ruben Onsu dan Sarwendah menikah pada 22 Oktober 2013. (mcr7/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Firda Junita