Sidang Isbat Belum Digelar, Sudah Ada yang Berlebaran

Kamis, 14 Juni 2018 – 06:42 WIB
Melihat Hilal. Ilustrasi Foto: Paksi Sandang Prabowo/Kaltim Post/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jemaah tarekat Naqsabandiyah sudah merayakan Lebaran, Rabu (13/6), meski Kementerian Agama (Kemenag) belum menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1439 H.

Sekretaris Majelis Fatwa Tarikat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah Syekh Muda Muhammad Yusuf Hamdani mengatakan, mereka menetapkan 1 Syawal dengan perhitungan sendiri. Yakni, merujuk pada kalender hisab munjid. Metode hisab munjid itu sudah diberlakukan secara turun temurun.

BACA JUGA: Tarekat Naqsabandiyah Lebaran Rabu, An Nadzir Hari Ini

Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin tidak ingin terlalu banyak berkomentar terkait jamaah tarikat Naqsabandiyah yang lebih dahulu berlebaran itu. ’’Berita seperti ini yang paling seksi bagi wartawan,’’ katanya di Jakarta, Rabu (13/6), lantas tertawa.

Amin meminta masyarakat tetap menunggu sidang isbat Kemenag untuk memastikan 1 Syawal atau Idul Fitri. Dia mengatakan, hasil sidang isbat tersebut berlaku untuk seluruh umat Islam di Indonesia.

BACA JUGA: Model Baju Overall jadi Incaran Untuk Lebaran

Amin menambahkan, sidang isbat juga cerminan kekompakan umat Islam di Indonesia. Sebab, di dalamnya tetap mengakomodasi sistem hisab wujudul hilal dan diperkuat rukyat atau pemantauan langsung hilal.

Merujuk pada metode hisab ala Muhammadiyah, saat dilakukan rukyat nanti sore tinggi hilal sudah mencapai 7 derajat di atas ufuk. Itu artinya dalam pelaksanaan rukyat, hampir bisa dipastikan hilal atau bulan muda akan terlihat. Sehingga 1 Syawal atau lebaran jatuh pada Jumat (15/6) besok.

BACA JUGA: Ini Daftar Lokasi Pemantauan Hilal Penetapan 1 Syawal

Sebelumnya pada 7 Juni lalu, website Ditjen Bimas Islam Kemenag melansir naskah khutbah Idul Fitri 1439 H yang ditulis oleh Kepala Seksi Pengembangan Regulasi dan Metode Dakwah Subhan Nur. Tetapi, Amin mengklarifikasi naskah khutbah itu tidak benar.

’’Tidak ada naskah khutbah yang dibuat oleh orang per orang dari Bimas Islam. Saya sudah minta dihapus,’’ katanya.

Dia menjelaskan khutbah yang resmi yang diterbitkan Ditjen Bimas Islam adalah naskah yang akan dibacakan oleh Abdullah Gymnastiar atau AA Gym. Dia bakal menjadi khatib salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal Jakarta.

Amin mengatakan belum mendapatkan naskah khutbah yang dibuat oleh AA Gym itu. Sehingga belum mengetahui apa saja isi khutbah yang akan dibacakan di masjid nasional Istiqlal. Amin menegaskan naskah khutbah dibuat sendiri oleh AA Gym.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin menghimbau para khatib salat Idul Fitri untuk menyampaikan pesan peningkatan keimanan, ketakwaan, persaudaran, dan kedamaian kepada seluruh umat Islam.

BACA JUGA: Tarekat Naqsabandiyah Lebaran Rabu, An Nadzir Hari Ini

Selan itu juga menyerukan kewaspadaan terhadap bahaya terorisme, narkoba, menuman keras, LGBT, dan segala bentuk kejahatan lainnya.

’’Khatib diimbau juga menjauhi tema-tema khutbah yang bernuansa dan bersuasana politik praktis,’’ jelasnya.

Sebab, bisa menimbulkan perpecahan di umat Islam. Kemudian khatib juga diminta untuk memanjatkan doa bagi seluruh umat Islam di dalam maupun luar negeri.

Khususnya umat Islam di Palestina, Myanmar (Rohingya), Kashmir di India, dan Syria, Sebab, umat Islam di negara-negara tersebut masih mengalami berbagai penderitaan dan tragedi kemanusiaan. (wan/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dedi Kusnandar Sebut Lebaran Tahun Ini Spesial


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler