Siemens Healthineers Luncurkan Sistem Ultrasound Kardiovaskular Revolusioner di Indonesia

Kamis, 08 Agustus 2024 – 17:44 WIB
Siemens Healthineers meluncurkan ACUSON Origin, sistem ekokardiografi revolusioner yang dirancang untuk mengubah dunia pencitraan kardiovaskular di Indonesia pada acara tahunan Indonesian Society of Echocardiography (ISE). Foto: Dokumentasi Siemens Healthineers

jpnn.com, JAKARTA - Siemens Healthineers meluncurkan ACUSON Origin, sistem ekokardiografi revolusioner yang dirancang untuk mengubah dunia pencitraan kardiovaskular di Indonesia.

Peluncuran dilakukan pada acara tahunan Indonesian Society of Echocardiography (ISE).

BACA JUGA: Siemens Healthineers dan Hermina Berkolaborasi Kembangkan Pelayanan Kesehatan

Peluncuran produk inovatif ini menandai tonggak penting dalam kemajuan perawatan kardiovaskular di negara ini.

ACUSON Origin dirancang untuk menyederhanakan serta memudahkan pengambilan keputusan pada pemeriksaan jantung sehingga hasil pemeriksaan lebih konsisten, akurat, dan efisien.

BACA JUGA: Siemens Healthineers Siap Pasang MAMMOMAT Revelation, Pertama di Timor Leste

“Peluncuran ACUSON Origin di Indonesia merupakan bukti komitmen kami untuk menyediakan alat terbaik bagi para tenaga profesional kesehatan dalam meningkatkan perawatan pasien," kata Alfred Fahringer,
Country Head of Siemens Healthineers Indonesia.

Dia meyakini sistem ekokardiografi canggih ini akan memberikan dampak signifikan pada diagnostik kardiovaskular di negara ini.

ACUSON Origin mampu secara otomatis mengukur dan menghitung keempat ruang jantung tanpa perlu EKG melalui fitur 2D dan 4D HeartAI.

Melalui dukungan kecerdasan buatan terbaru, fitur 2D HeartAI mampu melacak secara otomatis kontras pada gambar.

Kemampuan inilah yang menjadikan ACUSON Origin sebagai satu-satunya sistem yang memilikinya.

Teknologi 4D HeartAI adalah terobosan canggih yang dapat memproses data jantung dengan presisi.

Alat ini langsung menghitung ukuran dan kinerja keempat ruang jantung.

Teknologi ini 96 persen sangat akurat dalam mengukur volume tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LV LED) dan volume darah saat tekanan diastolik (ES), baik dengan menggunakan Ekokardiogram transtorasik (TTE) maupun Ekokardiografi Transesofageal (TEE).

Selain itu, 4D HeartAI juga memiliki tingkat akurasi 98 persen untuk Rekonstruksi Multi-planar (MPR).

Sistem ini merupakan pionir di bidangnya yang dapat mengenali posisi jantung secara real-time.

Fitur AI Assist-nya mampu mengenali 12 posisi jantung Ekokardiogram transtorasik (TTE) dengan tingkat akurasi 99 persen.

ACUSON Origin menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan ketepatan dan efisiensi diagnostik.

Sistem ini dilengkapi dengan fitur pengukuran otomatis lebih dari 5.600 jenis.

Fitur ini meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam menganalisis data medis sehingga hasil pemeriksaan lebih terpercaya.

Akibatnya, proses pengambilan keputusan klinis menjadi lebih efektif.

“Kami bangga dapat mendukung kehadiran ACUSON Origin untuk para anggota dan komunitas medis secara luas," ujar dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) FIHA, FAsCC, Ketua Indonesian Society of Echocardiography.

Menurutnya, sistem inovatif ini akan membantu para tenaga kesehatan memberikan diagnosis yang lebih akurat dan hasil perawatan yang lebih baik bagi pasien penyakit jantung.

Sebagai informasi, kumlah pasien penyakit jantung dan kompleksitasnya meningkat dengan cepat di seluruh dunia.

Sebagai contoh, diperkirakan jumlah penderita gagal jantung meningkat sebesar 46 persen dari tahun 2012 hingga 2030.

Selain itu, pertumbuhan tahunan gabungan intervensi jantung struktural diproyeksikan meningkat sebesar 9,15 persen, didukung beragam terapi baru untuk penutupan serambi kiri jantung dan sejumlah perangkat yang dirancang untuk merawat pasien dengan regurgitasi trikuspid.

Guna mengatasi kasus-kasus diagnostik dan intervensi seperti ini serta kasus lainnya yang terjadi ketika tenaga klinis dan pengguna ultrasound tidak memadai, institusi kesehatan membutuhkan alat kardiovaskular baru yang canggih. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler