jpnn.com, GRESIK - PT Semen Indonesia (SIG) melalui program TJSL menyalurkan bantuan kepada pelaku usaha mikro, pembangunan infrastruktur pertanian, serta peningkatan kualitas fasilitas pendidikan di Kabupaten Lamongan dan Gresik, Jawa Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat (18/10).
BACA JUGA: Tingkatkan Daya Saing UMKM di Kabupaten Gresik, SIG Latih Strategi Pemasaran Digital
Serah terima bantuan SIG ini diberikan oleh General Manager of CSR SIG, Edy Saraya kepada Ketua Yayasan Miftahul Huda, Syaikhu; Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Langgeng Abadi, Hariyanto; Kepala TPQ Nurul Huda, Sholikan dan Kepala MTs Maulana Malik Ibrahim, Hilal Badri.
Bantuan meliputi 25 gerobak bakso diserahkan kepada Yayasan Miftahul Huda, bantuan pembangunan jalan pertanian dengan pedelisasi dan pembuatan dua sumur bor pengairan sawah yang diberikan pada Kelompok Masyarakat (Pokmas) Langgeng Abadi.
BACA JUGA: Tarif 1 Rupiah, Penumpang LRT Jabodebek Melonjak Capai 61.166 Orang
Bantuan ini difokuskan untuk masyarakat Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Selain itu, revitalisasi gedung Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Nurul Huda di Desa Domas, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, serta pembangunan ruang kelas baru untuk MTs Maulana Malik Ibrahim di Desa Sooko, Kabupaten Gresik.
BACA JUGA: 16 Tahun Melayani Industri Telekomunikasi, Mitratel Siap Terbang Lebih Tinggi
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menjelaskan, melalui inisiatif program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan, SIG tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga berkontribusi dalam sektor-sektor lainnya, seperti pengembangan usaha mikro dan infrastruktur pertanian.
Hal ini sejalan dengan fungsi SIG sebagai perusahaan BUMN untuk berperan aktif dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“SIG berupaya selalu hadir memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Selain meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, kami juga mendukung pengembangan usaha mikro untuk memperkuat perekonomian lokal. Pembangunan infrastruktur jalan pertanian sangat penting bagi kelancaran distribusi hasil panen dan mendorong produktivitas petani, serta revitalisasi fasilitas pendidikan guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik,” ujar Vita.
Sementara, Syaikhu menyampaikan terima kasih atas bantuan sebanyak 25 gerobak bakso yang diberikan SIG.
Pihaknya mengaku mendapat banyak keluhan dari pelaku usaha kecil di sana.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan gerobak bakso dari SIG. Bantuan ini benar-benar membantu pedagang-pedagang kecil di Desa Keyongan yang sebelumnya kesulitan dengan fasilitas untuk jualan seperti gerobak, meja, yang mayoritas sudah rusak dan menggunakan sarana seadanya,” tutur Syaikhu.
Sebagai warga Desa Keyongan, pihaknya juga sangat mengapresiasi pembangunan jalan usaha tani sepanjang 300 meter dan lebar 2 meter yang memudahkan akses bagi para petani.
“Sekarang, sepeda motor dan mobil kecil bisa melintas, membuat pengangkutan hasil panen jauh lebih mudah, jadi petani sudah tidak perlu memanggul gabah dari sawah,” imbuhnya.
Sementara untuk pembangunan sumur bor, Syaikhu menilai bantuan ini sangat tepat.
“Sumur ini akan mengairi sekitar 14 hektare sawah padi, ini seperti memberikan harapan baru bagi para petani untuk mencegah gagal panen di musim kemarau, karena sebagian besar sawah di sini mengandalkan pengairan dari tadah hujan. Kami sangat bersyukur, SIG adalah yang pertama memberikan bantuan seperti ini. Semoga SIG semakin maju dan terus membantu masyarakat,” seru Syaikhu.
Hal senada juga disampaikan Sari Murni, warga Desa Keyongan yang menerima bantuan gerobak bakso dari SIG.
Ibu dua anak yang telah berjualan pentol kuah di depan rumahnya selama tujuh tahun ini mengaku terbatas ketika berjualan dengan peralatan seadanya.
Dengan bantuan gerobak dari SIG, Sari Murni mengaku semakin semangat dalam berjualan dengan tetap menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga.
Dia bahkan berencana akan mengembangkan usahanya dengan menambahkan menu bakso.
"Saya berharap dengan adanya gerobak ini pendapatan saya bisa meningkat untuk membantu suami saya yang bekerja sebagai petani, terutama untuk biaya pendidikan anak kedua saya yang masih SD," harap Sari Murni.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada