SIG Tingkatkan Penggunaan Biomassa Sebagai Bahan Bakar Ramah Lingkungan jadi 2,7 Juta Ton

Kamis, 27 Juli 2023 – 21:23 WIB
Sekam padi yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di Pabrik Tonasa 4 dan Tonasa 5. Foto dok SIG

jpnn.com, JAKARTA - SIG berkomitmen untuk menjadi motor penggerak transisi ke ekonomi hijau dengan memprioritaskan pembangunan rendah karbon yang inklusif dan berkeadilan.

Penggunaan biomassa merupakan salah satu inisiatif SIG untuk substitusi energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

BACA JUGA: Lestarikan Kawasan Wisata Raja Ampat, SIG Pasok 2.630 Unit Tetrapod

Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif menjadi solusi untuk mengurangi limbah pertanian yang berpotensi menimbulkan gas metana jika dibiarkan terdegradasi, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Pada 2022, penggunaan biomassa di pabrik-pabrik milik SIG tercatat mencapai 2,7 juta ton yang berasal dari sekam padi, bonggol jagung, cangkang mete dan cangkang sawit.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Gelar Program Saling Sapa di Penajam

“Inisiatif SIG dalam pengelolaan energi melalui penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif, mendapat apresiasi dari dunia internasional dengan terpilihnya anak usaha SIG yaitu PT Semen Tonasa, sebagai satu dari dua perusahaan di dunia yang memenangkan Award of Excellence in Energy Management pada ajang the 2023 CEM’s Energy Management Leadership Awards,” ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni.

Selain biomassa, SIG memanfaatkan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif melalui teknologi refuse-derived fuel (RDF) di Pabrik SBI Narogong dan Cilacap.

BACA JUGA: InJourney Group Dukung Local Heroes Berlaga pada di Ajang ARRC 2023 di Mandalika

Melalui SBI, SIG telah memelopori terwujudnya fasilitas RDF pertama di Indonesia yang berlokasi di Jeruklegi, Cilacap.

Selain manajemen energi yang berkelanjutan, fokus SIG pada perlindungan lingkungan juga terwujud dalam konservasi keanekaragaman hayati.

Masih di area PT Semen Tonasa, perusahaan melakukan konservasi keanekaragaman hayati (kehati) dan situs prasejarah di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong.

Saat itu, manajemen PT Semen Tonasa bergerak cepat dengan menetapkan kawasan Bulu Sipong seluas 31,64 hektare atau 11,3% dari total lahan tambang seluas 280 hektare sebagai kawasan konservasi.

Pengelolaan kawasan Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong dilakukan secara cermat oleh PT Semen Tonasa sesuai rekomendasi SIG.

Mulai dari reklamasi dan revegetasi di kawasan konservasi, mengontrol kegiatan operasional untuk memastikan efek getaran dan debu tetap berada di bawah ambang batas, penanganan debu secara rutin, pemeliharaan dan pengairan jalan tambang, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian situs prasejarah untuk mencegah aksi vandalisme dan perusakan, hingga memasang rambu dan pembatasan akses, serta menjalin kerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Sejak 2018 hingga Mei 2023, PT Semen Tonasa telah menanam 22 jenis tanaman dengan total mencapai 2.719 pohon untuk menambah keanekaragaman flora di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong, di antaranya eboni, kayu kuku, dan bitti yang merupakan tanaman endemik lokal.

Kemudian ada juga beragam tanaman buah seperti jeruk, mangga, kelapa, rambutan, alpokat, durian dan sawo.

“SIG senantiasa menjalankan operasional berkelanjutan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan, kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan untuk pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, menjalankan program-program pemberdayaan untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar, serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan,” ucap Vita.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunakan Beton Cepat Kering, SIG Perbaiki 14 Koridor Jalur TransJakarta


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler