Sikap Kesatria Maruarar Sirait Patut jadi Contoh

Kamis, 22 Februari 2018 – 07:37 WIB
Maruarar Sirait dalam jumpa pers di SUGBK, Senin (19/2) sore. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mantan tokoh pemuda Idrus Marham menilai sikap politikus PDIP Maruarar Sirait mengenai permintaan maaf terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait insiden di Piala Presiden 2018 patut menjadi contoh teladan budaya politik yang baik.

“Saya kira begini ya, jadi dengan pernyataan yang disampaikan (Maruarar) secara jujur itu, yaitu patut menjadi contoh dan teladan di kalangan kita semua. Maruarar sebagai tokoh muda yang telah memberikan contoh bagaimana sejatinya berbuat secara jujur,” kata Idrus, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

BACA JUGA: Bang Ara Selalu Tepati Janji, PSMS Senang Sekali

Idrus menambahkan, dengan pengakuan Ara panggilan akrab Maruarar Sirait yang sangat tulus, ikhlas dan sportif itu merupakan contoh yang sangat mahal di zaman sekarang.

“Pernyataan yang disampaikan secara jujur itu, yaitu patut menjadi contoh teladan di kalangan kita semua,” tandas mantan Sekjen Partai Golkar ini.

BACA JUGA: Anies Diadang, Pengamat: Terencana, Pasti Ada Komando

Senada dengan Idrus, Wasekjen Golkar Maman Abdurrahman mengapresiasi sikap Maruarar yang telah mengakui dan bertanggung jawab penuh terkait insiden tersebut. “Artinya, sebagai sesama manusia saya pikir setiap orang kan punya kelalaian, tapi kita memberikan apresiasi,” ujar Maman.

Selain itu, Maman berharap dengan sudah adanya pernyataan pengakuan kesalahan yang dilakukan ketua SC Piala Presiden 2018 itu polemik insiden tersebut disudahi.

BACA JUGA: Bukan Dendam, tapi Anies Baswedan Mau Temui Maruarar Sirait

“Harapan saya dengan adanya pengakuan kesalahan yang dilakukan mas Maruarar ya kita harus sudahi lah polemik ini. Artinya insiden kemarin ini jauh dari nuansa dan unsur politis. Itu betul betul insiden teknis yang memang di luar harapan siapa pun seperti itu. Jadi saya berharap kepada semua pihak untuk betul-betul tidak lagi membesar-besarkan hal itu,” ujarnya.

Sementara itu, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan berpendapat pernyataan maaf Maruarar Sirait itu sudah semestinya dilakukan.

“Positif saja. Seharusnya begitu kalau memang ada kesalahan diakui dan minta maaf. itu bisa mengakhiri polemik yang tidak perlu,” ungkap Djayadi.

Djayadi menuturkan memang seharusnya begitu kalau ada kesalahan, mengakuinya saja salah, tidak akan rugi juga hal yang lumrah, dan harus dibiasakan dalam budaya di Indonesia.

“Ini bukan secara politik saja tapi juga secara sosial jangan merasa derajatnya turun kalau minta maaf," tutup Dyajadi.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ara Pastikan Ganti Biaya Kerusakan Stadion Utama GBK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler