Sikap PDIP dan Hanura Dianggap Tak Jelas

Rabu, 21 Oktober 2009 – 19:28 WIB
JAKARTA - Sikap PDIP dan Partai Hanura terhadap pemerintahan SBY-Boediono dianggap masih abu-abuSlogan untuk menjadi "mitra strategis yang kritis" oleh PDIP dan "kritis konstruktif" dari Hanura, dipandang hanya menunjukkan sikap yang tidak jelas.

"'Mitra strategis' itu tidak jelas

BACA JUGA: Menteri Asal PKB Tanpa Restu Dewan Syuro

Kalau oposisi, ya, oposisi
Policy-nya lain

BACA JUGA: TK Yakin Mega Tak Jadikan PDIP Oposan

Kalau bahasanya begitu, kan menjadi koalisi," kata pengamat politik Sukardi Sinarkit, dalam Dialog Kenegaraan yang digelar di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10).

Sukardi juga mengkritisi istilah sikap "kritis konstruktif" yang digunakan Partai Hanura
Menurutnya, penggunaan bahasa itu juga merupakan bagian dari penghindaran dan masuk dalam wilayah abu-abu

BACA JUGA: BK DPD Belum Proses Farhan Hamid

Diakui Sukardi, dalam konstitusi, UUD 1945 memang tidak ada istilah oposisi, tetapi dari terminologi politik harus ada oposisi dan partai pemerintah"Tidak ada itu bukan berarti tidak boleh," katanya.

Menurut Sukardi lagi, untuk menghindari kekuasaan yang absolut, makanya diperlukan ada partai yang (berperan sebagai) oposisi, supaya pemerintahan bisa seimbang"Kalau tidak, akan terjadi single majority," tambahnya.

Sementara itu, apabila semua partai bergabung dengan pemerintah, menurut Sukardi pula, rakyat harus menunjukkan kekuatannya dengan memperlihatkan sikap tegas"Harus ada oposisi sipil, atau kabinet bayangan," ucapnya lagi(awa/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Bela TK yang Keseleo Lidah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler