Sikapi Aksi Brutal Polisi di Musala, Warga Diminta Menahan Diri

Jumat, 28 November 2014 – 13:45 WIB

PEKANBARU -- Wali Kota Pekanbaru, Riau, Firdaus meminta seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang menyikapi aksi brutal polisi di musala saat membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa. Terutama kalangan umat muslim, diharapkan tidak terpancing dan tersulut emosi. Bagaimanapun, kerukunan dan rasa aman tetap harus menjadi hal utama yang dijaga.
 
''Kita menyayangkan insiden itu. Seharusnya polisi sebagai pamong harus bisa menahan diri. Namun saya yakin itu tindakan insidentil dan tidak mengandung unsur SARA. Jadi kita semua harus bijak menyikapinya,'' tegas Firdaus pada Pekanbaru Pos (grup JPNN), Kamis (27/11).
 
Firdaus juga meminta kepada seluruh aparat negara kedepannya mesti dapat mengayomi dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
 
''Sebagai pamong, meskipun umur kita muda, namun status kita dituakan. Oleh sebab itu mestinya harus lebih bijak,'' terangnya.
 
Firdaus juga meminta kepada masyarakat untuk menahan diri. Jangan sampai karena kejadian tersebut bisa mengganggu rasa aman dan kerukunan.
 
''Kota kita ini bukan kota yang memiliki banyak sumber daya alam. Kota kita adalah kota jasa. Untuk itu perlu adanya rasa percaya investor kepada kita untuk membelanjakan uangnya. Jika tidak aman, bagaimana bisa maju,'' imbau Firdaus. (abe)

BACA JUGA: Bertindak Brutal di Musala, 6 Polisi Diperiksa

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Jabar: Tangkap Perusak Pos Jaga Gedung Sate!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler