Siklon Tropis Seroja Menjauh, Tetapi BMKG Masih Meminta Masyarakat Waspada

Rabu, 07 April 2021 – 09:12 WIB
BMKG memprakirakan cuaca setelah (7/4) semakin membaik ditandai dengan menjauhnya Siklon Tropis Seroja yang terdeteksi di perairan sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita memprakirakan cuaca setelah (7/4) semakin membaik.

Hal itu ditandai dengan menjauhnya Siklon Tropis Seroja yang terdeteksi di perairan sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT).

BACA JUGA: BMKG Imbau Warga Jateng Waspada dalam 3 Hari ke Depan

“Jadi tanggal 8-9 April itu kondisinya sudah semakin membaik karena siklonnya semakin jauh,” ujar dia dalam keterangan yang diterima, Rabu (7/4).

Kendati demikian, Dwikorita mengingatkan, sebelum tanggal tersebut hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi

Selain itu, Dwikorita mengingatkan, gelombang di lautan juga masih berpotensi tinggi.

“Jadi harus diwaspadai juga di lautan, meskipun daratannya nanti sudah semakin tenang tapi lautannya gelombangnya masih semakin tinggi,” jelas dia.

Eks Rektor UGM itu membeberkan, BMKG sebagai Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) sejak (2/4) telah mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S atau Siklon Tropis Seroja.

Kemudian, lanjut dia, informasi diteruskan kepada sejumlah pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

“Siklon Tropis Seroja ini yang telah terdeteksi sejak tanggal 2 April, segera disebarluaskan ke berbagai pihak, termasuk juga ke pemerintah daerah di calon lokasi terdampak, oleh BMKG, stasiun-stasiun BMKG, di wilayah terdampak,” beber Dwikorita.

Perempuan kelahiran Yogyakarta itu menjelaskan, keberadaan bibit siklon tropis tersebut menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan.

"Berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di NTT," kata dia.

Dwikorita, menyebut telah menerjunkan tujuh stasiun BMKG untuk melakukan penyebarluasan informasi.

Selain itu, tim BMKG juga diterjunkan ke tempat-tempat pengungsi, guna, satu, menyampaikan apa yang terjadi untuk menenangkan warga.

"Mereka juga untuk membuat WA (Whats App) group pengungsi agar perkembangan cuaca dan peringatan dini dapat segera tersebar melalui WA group pengungsi tersebut,” terang Dwikorita. (mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler