jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) tidak melarang mahasiswanya ikut aksi demonstrasi. Dengan catatan, perkuliahan tetap jalan.
"Kalau di tempat saya enggak masalah mahasiwa demo. Itu hak mereka. Cuma saya imbau perkuliahan harus jalan terus," kata Direktur Poltek Samarinda Ramli ST MEng yang ditemui usai pertemuan tertutup antara Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dengan para rektor PTN se-Indonesia, Senin (30/9).
BACA JUGA: Demo Mahasiswa Hari Ini, Bandung Kirim 6 Ribu Massa ke Jakarta
Dia menegaskan, tidak ada sanksi yang akan diberlakukan bagi mahasiswa demo. Asalkan tetap sesuai koridor hukum dan tidak anarkistis.
"Mahasiswa saya tetap demo kok. Enggak ada sanksi juga. Kami hanya mengimbau agar aksinya damai dan fokus pada perjuangan (RKUHP dan UU KPK," tandasnya.
BACA JUGA: Mahasiswa Demo, Menristekdikti Panggil Para Rektor Rapat Tertutup
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri PhD juga mengungkapkan hal sama. Pihaknya tidak bisa melarang, hanya memberikan imbauan.
Dia melihat aksi demo mahasiswa pada 23-24 September masih on the track. Namun, aksi 25 September di Padang, sudah melanggar aturan karena menurunkan foto Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Margarito: Presiden Jokowi Jangan Melihat Jumlah Massa Demo Mahasiswa
"Bendera, foto presiden, lambang negara itu kan tidak bisa diturunkan seenaknya karena harga diri bangsa ada di situ," ujarnya.
Jika pada aksi sebelumnya, mahasiwa UNP ikut, untuk demo 30 September tidak ikut serta.
"Kami tidak melarang mahasiwa demo. Namun, demo hari ini tidak diikuti mahasiswa UNP," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad