Silakan, Tetap Konsumsi Cabe saat Sahur dan Berbuka

Senin, 06 Juni 2016 – 00:18 WIB
Pedas. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - HARI ini umat muslim mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan. Banyak sekali anjuran pola makanan sehat.

Salah satunya, para penggemar cabe atau sambel disarankan agar mengurangi makan pedas saat sahur atau berbuka.

BACA JUGA: Pawai Lampion Semarakkan Sambut Ramadan

“Besok kita memasuki bulan Ramadhan banyak pertanyaan dari pasien apakah saya boleh makan yang pedas saat sahur dan buka. Jawaban saya simpel boleh tetapi tetap tidak boleh berlebihan,” ujar praktisi kesehatan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Ari F Syam, dalam keterangannya kemarin (5/6).

Dikatakan, sambel atau cabe memang sudah menjadi bahan makanan yang tidak terpisahkan buat sebagian masyarakat Indonesia.  

BACA JUGA: Ramadan, Rio Dewanto Bakal Sering Ditinggal Atiqah Hasiholan

“Menjelang Ramadhan pada berbagai kesempatan ada saja anjuran untuk mengurangi yang pedas-pedas terutama saat sahur, saya setuju untuk mengurangi tapi tidak perlu stop sama sekali,” ujar dokter yang dekat dengan kalangan jurnalis itu.

Dipaparkan, sabe sendiri kaya akan zat gizi,  mengandung serat, vitamin khususnya vitamin C, vitamin A,mineral dan anti oksidan. Selain itu cabe juga mengandung capsaisin. Capsaisin ini yang menyebabkan rasa pedas pada cabe tersebut. 

BACA JUGA: Ramadan, JKT 48 Bakal Tampil Berbeda

Manfaat capsaisin sendiri dapat meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, serta karena bersifat analgetik juga membantu mengurangi sakit kepala. “Cabe juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori lebih baik,” urainya.

Cabe justru akan membantu buang air besar yang kadang-kadang sulit saat kita berpuasa karena aktifitas gerak dan minum yang relatif kurang, cabe dapat membantu melancarkan buang air besar.

Selain itu komponen cabe yang banyak mengandung vitamin dan mineral juga sangat dibutuhkan saat kita berpuasa. 

Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) itu menjelaskan, pada awal-awal puasa memang masa-masa berat. Harus bangun dini hari, kurang tidur dan tetap beraktivitas. 

Rasa pegal dan linu akan muncul diawal-awal perubahan pola tidur dan aktivitas sehari-hari kita. 

“Kadang kala rasa pegal dan sakit kepala yang timbul juga akan berkurang setelah kita mengonsumsi cabe. Karena memang capsaicin yang ada didalam kandungan cabe dapat bekerja sebagai analgetik. Kadang kala kita mendengar dalam perbincangan sehari-hari, seseorang yan sedang sakit kepala merasa lebih nyaman setelah makan yang pedas-pedas. Tapi tentu konsumsi cabe tidak boleh berlebihan dan tidak bisa dikonsumsi kalau pencernaan kita sedang bermasalah,” terangnya.

Konsumsi cabe yang berlebihan tentu akan mencetuskan  kambuhnya sakit maag. Pada sebagian orang akan merangsang diare. Pada pasien yang memang mempunyai penyakit ambeien, konsumsi cabe akan menimbulkan sensasi panas pada dubur bahkan bisa merangsang terjadinya perdarahan.

“Cabe merupakan suplemen favorit bagi sebagian masyarakat kita dan juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tetapi juga harus hati-hati dikonsumsi pada pasien dengan gangguan pencernaan,” pungkasnya. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biar Sehat Menjelang Ramadan, Yuk Cobain Air Kurma Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler