jpnn.com, JAKARTA - Grup RS Siloam membuka Klinik Utama Rawat Inap dengan nama Siloam Clinic Soe di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Pembukaan klinik ini dihadiri Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan Egusem Pieter Tahun. Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terletak di Pulau Timor yang dekat dengan perbatasan Timor-Leste.
BACA JUGA: 4 RS Siloam Berkolaborasi dalam Simposium Kardiovaskular, Libatkan Institusi Medis Internasional
Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Kabupaten TTS pada 2020 tercatat sekitar 455 ribu jiwa.
Pada 2022 telah mencapai lebih dari 460 ribu jiwa. Dengan peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten TTS, kebutuhan akan layanan kesehatan yang berkualitas dan ketersediaan tenaga medis juga makin meningkat.
BACA JUGA: SILO Siapkan Pengembangan Layanan Rumah Sakit Siloam
"Untuk menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang makin meningkat di masyarakat di Kabupaten TTS, Siloam Clinic Soe menyediakan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam dengan satu ambulans, ruang rawat inap, serta poliklinik rawat jalan," tutur Executive Regional Head Grup RS Siloam dr. Hans Lie dalam keterangannya dikutip Minggu (3/12).
Klinik ini didukung oleh 7 dokter spesialis yang terdiri dari 1 spesialis anak, 1 spesialis mata, 2 spesialis ob-gyn, dan 3 spesialis bedah, serta 6 dokter umum, 7 perawat, dan 15 tenaga medis lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal untuk masyarakat.
BACA JUGA: Kembangkan Industri Kesehatan, Homecare Siloam Telah Melayani Lebih dari 83 Ribu Pasien
Siloam Clinic Soe terletak di Jl. Proklamasi, RT 003 RW 02, Kelurahan Taubneno, Kecamatan Kota Soe. Didirikan di atas tanah dengan luas lebih dari 2.000m2. Klinik ini memiliki kapasitas 20 tempat tidur dengan 10 tempat tidur operasional dengan memiliki layanan farmasi, laboratorium, dan kamar bersalin yang dapat digunakan 24 jam setiap harinya.
Klinik ini dapat melayani berbagai tindakan medis, termasuk pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care), pemasangan Intra-Uterine Device (IUD), vaksin anak dan dewasa, persalinan normal, dan tindakan operasi kecil.
Selain itu, masyarakat yang memiliki masalah penglihatan seperti hordeolum, kalasion, pterigium, calazion, glaukoma, dan granuloma sudah dapat dilayani dan dirawat di Siloam Clinic Soe.
Sementara itu, Bupati Egusem Pieter mengungkapkan sebelumnya penduduk Kabupaten TTS harus dirujuk ke Kota Kupang dan harus menempuh perjalanan sepanjang 110 KM atau kurang lebih 2 jam 30 menit untuk mendapat pelayanan kesehatan, seperti tindakan operasi mata atau tindakan bedah minor lainnya.
"Dengan hadirnya Siloam Clinic Soe di Kabupaten TTS, masyarakat sekitar tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Kami berharap makin banyak masyarakat yang menjadi sehat,” terang Bupati Egusem Pieter.
Dokter Hans menyampaikan pelayanan kesehatan dan pendidikan merupakan instrumen utama dalam mengembangkan masyarakat dan mengurangi ketidaksetaraan.
"Kami berharap dengan hadirnya Siloam Clinic Soe bisa mengembangkan infrastruktur pelayanan kesehatan di Indonesia dan menuju Indonesia yang lebih sejahtera,” pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad