Siloam Oncology Summit 2023: Kanker Paru-Paru Mendominasi Kasus di Indonesia

Jumat, 19 Mei 2023 – 23:39 WIB
Mentari Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin hadir di pembukaan Siloam Onkology Summit 2023 di Jakarta, Jum'at (19/5). Foto dok. Siloam Hospitals 

jpnn.com, JAKARTA - Grup RS Siloam, Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) menyelenggarakan Oncology Summit 2023. Acara ilmiah yang telah diadakan selama 4 tahun berturut-turut ini merupakan wadah pertukaran wawasan dan pengembangan ilmu dalam penanganan kanker untuk para dokter umum dan dokter spesialis sebagai lini terdepan dalam penanganan pasien kanker. 

Siloam Oncology Summit 2023 diadakan mulai hari ini (19/5) hingga 20 Mei.

BACA JUGA: Air Galon Tak Picu Kanker Payudara, Begini Penjelasan Pakar Kesehatan

Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Caroline Riady mengatakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat terbebas dari kanker hanya dengan satu jalan, yaitu kerja sama lintas multidisiplin secara erat dan berkelanjutan.

Ilmu pengetahuan, khususnya bidang onkologi, lanjut Caroline, terus berkembang baik secara teknologi pun lingkup manajemen. Oleh karena itu, harus selalu peduli dan selalu berusaha melakukan yang terbaik bekerja sama di setiap sektor keilmuan secara layanan dan edukasi agar Indonesia secara keseluruhan terbebas dari penyakit kanker. 

BACA JUGA: Ini Alasan Nunung Tetap Kerja Meski Sedang Berjuang Sembuh dari Kanker Payudara

"Salah satu jalannya melalui Siloam Onkologi Summit ini," ujar Caroline Riady di Jakarta, Jumat (19/5).

Sebelumnya, pada November tahun 2022 lalu Siloam Hospitals dan SingHealth telah menjalin kerja sama strategis yang bertujuan untuk memajukan perawatan kanker, penelitian klinis, dan pengembangan talenta medis. Kemitraan ini makin memperkuat komitmen Siloam untuk memberikan perawatan onkologi terbaik di Indonesia. 

BACA JUGA: Waspada, Ini 5 Fakta Kanker Usus Besar yang Perlu Diketahui

SingHealth memiliki dan mengoperasikan jaringan rumah sakit yang luas, dengan pusat spesialis berkualitas nasional, serta rumah sakit komunitas dan poliklinik di Singapura. 

SingHealth menawarkan rangkaian lengkap lebih dari 40 spesialisasi dan layanan klinis yang menggabungkan keahlian medis dengan teknologi canggih untuk memberikan perawatan dengan kualitas terbaik bagi pasien.

"Tujuan kerja sama tersebut sebagai fungsi rumah sakit dalam menjalani tugas pencegahan dan pelayanan pada bidang onkologi," imbuh Caroline Riady. 

Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD, KHOM , menyatakan di Indonesia terdapat 400 ribu kasus kanker/tahun datang dengan kondisi pasien yang telah kritis atau kondisi rumit. Umumnya ratusan pasien tersebut adalah kalangan menengah. 

"Terutama terjadi pada kasus kanker paru sebesar 70 persen", ungkap Cosphiadi Irawan. 

Dalam kegiatan Siloam Onkologi Summit ini, Cosphiadi Irawan mengharapkan adanya skema kerja sama antara akademisi pebisnis dan pemerintah sebagai regulator. Sebab, kanker dalah penyakit yang komplek dan rumit.

"Dengan adanya kerja sama lintas sektor diharapkan adanya standar layanan dan acuan guna melengkapi hal teknis dalam pencegahan layanan dan pengembangan keilmuan onkologi," ungkap Cosphiadi.

Oncology Summit dihadiri lebih dari 700 spesialis, sub-spesialis, dokter, maupun tenaga medis di seluruh Indonesia baik secara online maupun offline. Simposium melakukan pembahasan terhadap beberapa jenis kanker yang paling umum ditemukan, yakni kanker paru-paru, mylenoma, tumor otak, onkologi ginekologi, kanker pankreas, kanker payudara, kanker prostat. 

Acara Oncology Summit juga menghadirkan lebih dari 70 spesialis dan sub-spesialis kanker ternama di Indonesia sebagai narasumber.

Sebagai bagian dari grup RS Siloam, MRCCC memiliki visi menjadi “Building of Hope” atau Rumah Harapan bagi semua pasien kanker. Hingga kini, RS Siloam terus berperan aktif untuk menutup kesenjangan penanggulangan kanker dengan bersinergi bersama pemerintah, organisasi kesehatan, mitra atau rekanan, serta komunitas. 

“Melalui rangkaian acara Oncology Summit ini kami berharap dapat menutup kesenjangan dalam kompetensi tenaga medis di Indonesia," pungkas Direktur MRCCC dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, MARS. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler