Simak 6 Pesan MUI di Tahun Baru 1 Muharam 1442 H

Rabu, 19 Agustus 2020 – 13:41 WIB
Majelis Ulama Indonesia. Foto: dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Umat Islam di seluruh dunia akan memperingati Tahun Baru 1 Muharam 1442 Hijriah pada 20 Agustus. Peringatan tahun baru Islam kali ini masih dalam suasana pandemi wabah COVID-19.  

Oleh sebab itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan enam pesan sebagai berikut :

BACA JUGA: Ribuan Masyarakat Pandeglang Sambut Tahun Baru Islam

1. Mengajak kepada kaum Muslimin Indonesia untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semuanya, seraya berdoa dan berharap rida-Nya. Semoga di tahun 1442 Hijriah ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan agar dapat memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi umat manusia, bangsa dan negara.

"Selain bersyukur dan berdoa, penting juga melakukan refleksi diri dan muhasabah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita menjadi makhluk yang beriman dan bertakwa," kata Waketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam pesannya, Rabu (19/8).

BACA JUGA: Tahun Baru 1 Muharam 1441 H, Ini Seruan MUI

2. Mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia agar menjadikan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah sebagai tahun solidaritas dan kepedulian sosial terhadap sesama.

"Kami mengimbau kepada para aghniya', dermawan, dan pengusaha untuk menggalang kesetiakawanan sosial dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang menjadi korban dan yang terdampak pandemi virus Corona, agar masyarakat bisa selamat dan bangkit kembali ekonominya," tutur Zainut.

BACA JUGA: Refleksi HUT Kemerdekaan Indonesia, Ini 7 Pesan MUI

3. Meminta kepada pemerintah untuk bekerja lebih sistematis, terencana dan terprogram dalam menangani wabah COVID-19, agar jumlah korban tidak semakin bertambah dan penanganan terhadap masyarakat yang terdampak juga dapat segera diselamatkan, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal.

4. Mengajak kepada seluruh masyarakat khususnya para tokoh bangsa untuk lebih mengedepankan sikap kenegarawanan, mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan, membangun persaudaraan sejati, menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun, harmonis, saling menghormati, mencintai dan menolong dalam semangat persaudaraan kebangsaan.

"Terlebih pada musim pandemi wabah COVID-19 saat ini, kami mengajak semua pihak untuk bersatu padu, bahu membahu, dan bekerja sama mengatasi musibah pandemi virus Corona," kata Zainut.

5. Mengimbau kepada elit bangsa untuk bisa menahan diri dalam mengekspresikan hak konstitusionalnya. Termasuk dalam menyampaikan pendapat agar tidak membuat suasana semakin panas dan penuh dengan kecurigaan.

Perbedaan pendapat tidak harus diwarnai dengan saling menjelekkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Karena hal tersebut selain tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, juga dapat menimbulkan gesekan dan retaknya bangunan kebangsaan.

"Jadikanlah perbedaan pendapat sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tetap terpelihara," ucapnya.

6. Mengajak kepada kaum Muslimin untuk mengembangkan sikap toleransi, moderat, seimbang, dan bersikap adil dalam menjalankan ajaran agama. Sehingga tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit demi mewujudkan persaudaraan dan persatuan umat Islam. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler