Simak Apa Kata Ray Sahetapy dan Gani Lasa tentang Mimpi Anak Pulau

Selasa, 19 Januari 2016 – 14:05 WIB
Ray Sahetapy, Ananda Faturrahman, Daffa Permana dan Gani Lasa. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - SEBUAH film inspiratif dari Nadienne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta, berjudul Mimpi Anak Pulau, bakal meramaikan perfilman nasional. Rencananya, film anak bergenre biografi ini akan tayang di bioskop akhir Februari nanti.

Tak hanya di Indonesia, namun Mimpi Anak Pulau juga diputar di negara serumpun seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Film yang diadaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy, penulis ‘Perempuan Berkalung Sorban’ ini merupakan kisah nyata kehidupan dan perjuangan anak pulau dari Batam bernama Gani Lasa.

BACA JUGA: Ini Rencana Ricky Harun untuk Anak Pertamanya

Menariknya, film besutan Executive Producer Indra Sudirman yang dipercayakan pada sutradara Kiki Nuriswan tersebut sengaja memadukan aktor dan aktris dari dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia.

Dari Indonesia ada Ray Sahetapy, Ananda Faturrahman (Ananda Lontoh), Herdin Hidayat dan aktor cilik pendatang baru Daffa Permana. Sedang Malaysia ada Dato Tamimi dan Mardiana Alwi.

BACA JUGA: Istri Mengandung Anak Kedua, Ricky Harun: Sekarang Kayak Hamil Badak

“Film ini sangat menarik karena kekuatan bangsa melayu bisa jadi dekat satu sama lainnya. Lewat Mimpi Anak Pulau kita bisa berdialog dan menguatkan ruang persaudaraan antar negara serumpun,” ujar Ray Sahetapy saat peluncuran trailer di Batam, Minggu (18/1) malam.

Menurutnya, Mimpi Anak Pulau turut mencerdaskan bangsa, karena merupakan karya film untuk menginspirasi anak Indonesia agar tetap bersekolah dalam kondisi sesulit apapun.

BACA JUGA: Ricky Harun Berharap Punya Anak Laki-Laki

“Anak Pulau berbeda dengan film saya sebelumnya, film ini menceritakan tentang anak pulau Batam yang berjuang untuk merubah kehidupan yang sudah ditakdirkan padanya. Jadi film ini sangat nusantara, kekuatannya bisa jadi inspirasi,” tandas Ray.

Sementara itu Gani Lasa, tokoh yang diangkat kisahnya dalam Mimpi Anak Pulau mengaku terharu dan bahagia. Dari novel atau trailernya, dia sampai menangis, terkenang kembali masa-masa kecil. “Hidup saya ini pahit, pahit, pahit terus sampai akhirnya manis di ujung,” ujar Gani Lasa.

Ada dua orang yang merubah hidup Gani Lasa jadi manis seperti sekarang ini. Dua orang hebat itu adalah ibunya (Rabiah) dan adiknya (Sani) yang telah berpulang mendahului Gani Lasa. “Lewat novel atau film ini, saya merasakan sepertinya mereka hidup kembali,” tutup Gani Lasa dengan mata berkaca-kaca.

Dalam film tersebut diceritakan bagaimana Gani Lasa kecil yang hidup dengan segala kemiskinan di kampung pesisir pantai yang jauh dan sepi. Hanya ada 40 kepala keluarga, tanpa listrik, tanpa air bersih.

Tapi tekad, keberanian dan kemauan Gani Lasa untuk sekolah tetap tinggi. Gani kecil yang baru lulus SD  harus mendayung sampan ke Tanjung Pinang dari jam 17.00 hingga pukul 06.00 WIB.

Dia harus berjuang melawan ombak dan badai agar dapat melanjutkan sekolahnya di PGA Tanjung Pinang. Tak kalah pahit, ketika Gani harus merantau untuk menuntut ilmu di Yogyakarta. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Teroris, Ahmad Dhani Bilang Negara Cuma Obat Nyamuk Semprot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler