Simak! Dampak Seks Bebas Sungguh Ngeri

Minggu, 26 Juni 2016 – 06:24 WIB
Ilustrasi Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA - Sekali seseorang jatuh di dalam kehidupan seks bebas, maka akan sulit untuk mengakhiri. 

Ari Fahrial Syam, praktisi dan pengamat kesehatan, mengatakan, seseorang remaja baik putri maupun putra yang pernah melakukan hubungan seksual akan mengulangi perbuatan tersebut pada pasangannya atau pasangan barunya. 

BACA JUGA: Konsumsi Makanan Ini Bikin Anda Migrain Lho

Disebutkan, penelitian yang dilakukan di South African University yang dipublikasi pada  Journal of evidence based Social worker pada tahun 2014 yang lalu melaporkan bahwa  46,3 persen responden pernah melakukan hubungan seksual dalam 3 bulan terakhir.

“Yang menarik dari para mahasiswa dan mahasiswi yang melakukan hubungan seksual ternyata 55,91 persen melakukan seks dengan berganti-ganti pasangan dalam 3 bulan terakhir,” ujar dosen dan dokter spesialis penyakit dalam itu.

BACA JUGA: Jangan Gosok Ini ke Bibir dengan Jari Kamu

Masih dari penelitian tersebut, pada kelompok yang berganti-ganti pasangan tersebut ternyata telah melakukan seksual pada usia yang lebih muda dan cenderung untuk melakukan seksual tanpa menggunakan kondom. 

“Budaya kita memang beda dengan budaya Afrika Selatan tetapi kalau seseorang sudah jatuh dalam kehidupan seks bebas kondisi gonta-ganti pasangan  ini bisa saja terjadi,” ujarnya.

BACA JUGA: Inilah Hal-hal yang Kamu Tak Tahu Tentang Asma

Yang menjadi masalah adalah jika seseorang remaja tersebut sudah mempunyai penyakit infeksi menular maka dia akan menularkan penyakit tersebut pada pasangannya. Masalahnya, lanjutnya, memang  seseorang remaja tidak bisa mengetahui apakah pasangan tersebut mengidap penyakit infeksi menular atau tidak.  
 
Kehidupan seks bebas berisiko berbagai penyakit terutama Human Immunodeficiency Virus (HIV). Laporan Joint of United Nations programme tahun 2013 menyatakan bahwa  angka orang dengan HIV di Indonesian meningkat hampir 50 persen dari tahun 2008 ke 2013. Yang menarik bahwa  sebagian besar penularan HIV di Indonesia melalui hubungan seksual.
 
“Pengalaman klinis saya sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam mendapatkan  bahwa pasien dengan HIV terjadi pada semua kalangan. Penyakit ini bisa mengenai semua profesi,  ibu rumah tangga  (IRT) yang tidak gonti-ganti pasanganpun menderita HIV karena mungkin tertular dari suaminya yang suka “jajan” di luar,” bebernya. 

Seorang ibu muda baik-baik  yang akan menikah ternyata telah menderita HIV    kemungkinan tertular dari mantan pacarnya yang menderita narkoba dimana saat pacaran sewaktu duduk di bangku SMA dulu pernah berhubungan seks beberapa kali.  

Dijelaskan Ari Fahrial Syam, pasien-pasien yang menderita HIV AIDS di usia remaja ternyata mempunyai riwayat pernah berhubungan seksual di usia remaja. Semakin banyak pasangan hubungan seksual semakin luas virus tersebut menyebar.
 
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) itu mengingatkan,   dari sudut agama jelas bahwa hubungan seks diluar pernikahan resmi merupakan zinah dan amal ibadahnya tidak diterima selama 40 tahun. Dari sudut kesehatan  gonta-ganti pasangan berisiko penyakit, kelompok penyakit akibat gonta-ganti pasangan ini dimasukan sebagai sexually transmitted disease (STD). 

“Untak para wanita yang gonta-ganti pasangan selain penyakit STD tadi juga berisiko untuk terjadinya kanker mulut rahim sedang untuk laki-laki gonta-ganti pasien akan menambah risiko untuk menderita kanker prostat di kemudian hari,” bebernya. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, Cara Ini Bisa Membantu Turunkan Resiko Kanker Payudara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler