jpnn.com - WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sangat terganggu dengan derasnya desakan yang meminta dirinya maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Dia tegaskan tak ingin mengkhianati janji pada warga Surabaya. Namun Risma mengaku mau saja maju dengan syarat seluruh warga Surabaya merelakan kepergiannya.
BACA JUGA: 40 Arek Suroboyo Temui Jaklovers di Jakarta
Fatimatuz Zahroh - Wartawan Radar Surabaya/JPNN.com
Pernyataan itu disampaikan Risma usai keliling memeriksa pengerjaan proyek box culvert di Kecamatan Bulak, Jumat siang (5/8).
BACA JUGA: Modal 120 Ribu KTP, Maju dari Jalur Independen
Risma mengatakan, saat ini untuk calon yang akan diusung di Pigub DKI Jakarta memang diputuskan oleh DPP PDIP.
Keputusan siapa yang akan diberangkatkan untuk bertarung dengan gubernur incumbent DKI Jakarta dilakukan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Perludem: Cuti Saat Kampanye untuk Melindungi Petahana
Siapa pun yang dipilih, Risma mengaku percaya saja pada Megawati. Sebab menurut Risma, Megawati adalah sosok yang sangat rasional dalam mengambil keputusan.
Terlebih untuk masalah krusial semacam ini. “Saya yakin ibu (Megawati, Red) itu orangnya sangat rasional. Aku pernah tahu sendiri kayak gimana Ibu itu. Dan Ibu tahu, kalau Ibu majukan ini itu kalah. Itu tahu aku. Tapi ibu putuskan itu karena itu ada dorongan,” kata Risma.
Dorongan yang dimaksud Risma, adalah banyak pihak yang ingin ia maju dalam Pilgub DKI. Namun tendensinya pun bermacam-macam. Dikatakan Risma, ada yang ingin dia maju ke DKI agar Risma nanti tidak menyaingi pihak yang ingin maju dalam Pilgub Jawa Timur.
Selain itu, ada pula yang ingin Risma maju agar pihak yang mendorong tersebut mendapatkan imbalan tertentu.
“Lalu aku tahu juga kalau ada yang ingin aku maju karena selama ini itu aku ketat sehingga mereka nggak bisa ngapa-ngapain. Terus juga ada yang nggak pengen aku maju. Biasanya yang nggak pengen aku maju itu yang rakyat jelata,” tegas Risma.
Oleh sebab itu, Risma mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan kembali menghadap ke Megawati untuk memberikan penegasan dan penjelasan. Ia akan menjelaskan kembali tentang kondisi di Surabaya.
Bahwa Risma masih ingin berkomitmen untuk memegang teguh janji yang sudah ia sampaikan ke warga Surabaya untuk melayani warga Surabaya hingga masa jabatannya rampung di tahun 2021 mendatang.
“Saya akan jelaskan lagi ke beliau. Sebab nanti pasti ada pembicaraan. Dan nanti juga pasti ada solusi dari Ibu,” imbuh Risma.
Selanjutnya, Risma saat ini juga masih bisa wait and see dengan dinamika politik yang ada. Namun pihaknya meminta agar media dan warga masyarakat tidak perlu resah dan dibesar-besarkan. Sebab Risma mengaku bagaimanapun ia juga merasa terganggu dengan kondisi saat ini.
Yang ia takutkan konsentrasinya akan pecah dan akan bahaya bagi Surabaya. Terutama jika ia sedang mengerjakan masalah keuangan Surabaya.
“Saya selalu berprinsip, boleh percaya atau tidak jabatan itu amanah dan saya nggak boleh minta. Even itu istikharah itu berarti saya punya keinginan, kalau ada sedikit saja nafsu bisa bahaya,” jelas Risma.
Apalagi kalau ada bujukan setan yang memberikan bisikan, maka yang ditakutkan Risma justru akan membawa keburukan bagi warga yang ia pimpin.
“Bagaimanapun saya kan sudah janji ke warga Surabaya. Kecuali warga Surabaya mau melepas, lha ini kalau cuman sepuluh orang minta aku ke Jakarta terus ya gimana,” kata Risma. Tentu ia akan lebih memihak lebih banyak warga yang menginginkan dirinya tetap menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Seperti yang dialami Risma kemarin di sela sela peninjauan proyek, ada sekumpulan warga yang meminta Risma untuk tetap tinggal saja di Surabaya.(*/no/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Dinilai Rudi Jika Dukung Irwandi
Redaktur : Tim Redaksi