Simak Kata Direktur IMF soal Acara Tahunan, Jokowi dan Gempa

Selasa, 09 Oktober 2018 – 08:13 WIB
Christine Lagarde. Foto: AFP

jpnn.com, LOMBOK - International Monetary Fund (IMF) Managing Director, Christine Lagarde ikut berduka dengan bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.

"Kami semua di IMF sangat sedih dengan kehilangan kehidupan yang tragis dan kehancuran yang disebabkan oleh bencana alam baru-baru ini di Lombok dan Sulawesi," kata Lagarde seperti dikutip dari RMOL.

BACA JUGA: Indonesia Sangat Diuntungkan Pertemuan Bank Dunia - IMF

Lagarde Senin (8/10) kemarin melakukan kunjungan ke Lombok. Dia didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah.

"Hati kami datang pada korban dan kerabat yang selamat, kepada mereka yang telah kehilangan orang yang dicintai, dan untuk semua orang Indonesia," ujar wanita kelahiran Paris berusia 62 tahun ini.

BACA JUGA: TelkomGroup Turut Sukseskan Annual Meeting IMF – World Bank

Dia menambahkan bahwa tiga tahun lalu, ketika memutuskan bahwa Indonesia (Bali) akan menjadi penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF 2018, tidak dibayangkan akan terjadi bencana alam seperti yang telah terjadi di NTB dan Sulawesi Tengah.

"Apa yang kami ketahui adalah bahwa Indonesia akan menjadi tempat terbaik untuk menyelenggarakan kegiatan tahunan kami," katanya.

BACA JUGA: Jokowi Angkat Bicara soal Anggaran Pertemuan IMF

(Baca: Soal Acara IMF, Jokowi: Ini Bukan Sesuatu yang Hilang)

Karena itulah, ketika bencana alam terjadi, sambungnya, dia dan pejabat di IMF berdiskusi soal bagaimana IMF bisa membantu Indonesia dalam menghadapi bencana ini.

"Pertama, membatalkan rapat bukan merupakan pilihan karena itu akan menjadi pemborosan sumber daya yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir, dan kehilangan kesempatan besar untuk memamerkan Indonesia ke dunia dan menciptakan peluang dan pekerjaan," jelasnya.

"Kedua, pinjaman IMF bukan pilihan karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya. Itu dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Perry, Menteri Sri Mulyani dan Menteri Luhut beserta rekan-rekan mereka," sambung Lagarde.

Karena itulah sebagai simbol solidaritas IMF dengan rakyat Indonesia, staf IMF didukung oleh manajemen memutuskan untuk secara pribadi dan sukarela memberikan kontribusi pada upaya pemulihan di Lombok dan Sulawesi Tengah.

"Hari ini kontribusinya mencapai dua miliar rupiah dan akan masuk ke kisaran upaya bantuan di Lombok dan Sulawesi. Kami juga telah mengajukan permohonan kepada peserta pada Pertemuan Tahunan nanti sehingga mereka juga bisa berkontribusi," tegasnya. (mel)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertemuan IMF-Bank Dunia, Tak Ada Wine untuk Peserta


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler