Simak Nih Pesan Supervisor untuk Mahasiswa

Senin, 14 Maret 2016 – 02:15 WIB
Anggota MPR RI dari unsur Kelompok DPD RI, Emma Yohanna. FOTO: Humas DPD RI

jpnn.com - JAMBI – Para peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode outbound mendapatkan materi nilai-nilai Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) selama dua hari satu malam. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini berlangsung dari tanggal 11 sampai dengan 13 Maret di Rumah Kito Resort, Kota Baru, Jambi dan diikuti mahasiswa dari perguruan tinggi se-Provinsi Jambi.

Rangkaian acara outbound memasuki puncaknya pada Minggu (13/3) yaitu pemahaman nilai Empat Pilar ke dalam bentuk implementasi pada permainan-permainan di lapangan terbuka.

BACA JUGA: Menteri Yuddy, Laksanakan 3 Nilai Dasar Revolusi Mental

Para peserta berjumlah seratus orang dibagi ke dalam lima kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok tersebut saling berkompetisi untuk memenangkan setiap permainan yang diberikan.

Anggota MPR RI dari unsur Kelompok DPD RI, Emma Yohanna, hadir sebagai supervisi acara tersebut.

BACA JUGA: Kembangkan Penangkapan Bupati, BNN Buru Pihak Lain

Setelah menyaksikan kompetisi sengit antarkelompok, Emma menyampaikan bahwa dalam permainan bukanlah gelar juara yang dicari. Tapi bagaimana terciptanya kebersamaan dalam keberagaman karakter di setiap kelompok.

Di situ terjadi kerja sama tim, penyusunan strategi, siasat politik, ide-ide kreatif dan inovatif dari anggota kelompok untuk menyelesaikan permainan.

BACA JUGA: Bahas PP Daerah Persiapan, Bukan RUU DOB

“Dalam permainan-permainan ini yang terpenting sudah berusaha dengan maksimal. Banyak nilai-nilai kebangsaan yang tercermin dan itu jangan berhenti ketika kegiatan outbound ini selesai. Namun harus dibawa untuk diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari,” ujar Emma.

Sementara itu, anggota MPR dari unsur Kelompok DPD lainnya yang hadir, Intsiawati Ayus yang akrab disapa Iin juga menyampaikan pemahaman yang ditanam dari aplikasi pada permainan outbound tersebut akan memunculkan seorang leader di dalam kelompok. Tidak ada sekolah untuk menjadi pemimpin, karena pemimpin lahir dari sebuah kebersamaan dan eksistensi.

Kerja sama yang timbul dari sebuah kelompok itu berawal dari instruksi ketua kelompok sebagai pemimpin. Jika ada anggota yang sulit bekerjasama, timbulkanlah kemauan untuk bekerjasama. Namun jika masih sulit maka janganlah mengganggu lalu lintas permainan yang sedang berlangsung.

“Jika bisa menjadi pemimpin yang baik untuk diri sendiri, maka kita akan bisa memimpin orang lain," kata Iin.(Adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BREAKING NEWS! BNN Tangkap Seorang Bupati, Dia Adalah...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler