jpnn.com - BAHRAIN – Dengan 13 set ban dan tiga pilihan kompon untuk setiap pekan, tim-tim peserta Formula 1 punya kebebasan lebih luas mengatur strategi. Dengan regulasi itu pula, mereka bisa sangat berbeda dalam merancang alokasi ban sepanjang weekend.
Mulai latihan, kualifikasi, hingga race. Di GP Bahrain nanti (3/4) Mercedes dan Ferrari punya pendekatan yang jauh berbeda.
BACA JUGA: 5 Pemain Paling Kasar di Premier League
Selasa lalu, atau dua hari setelah grand prix pembuka musim di Melbourne, Pirelli telah merilis pilihan ban setiap pembalap.
Pilihan Mercedes cukup mengejutkan. Mereka hanya memberikan satu set ban medium, baik kepada Lewis Hamilton maupun Nico Rosberg. Sisanya masing- masing enam set untuk ban soft dan supersoft.
BACA JUGA: Tak Ada Vlado, Maung Bandung Tetap PD
Sementara itu, Ferrari memilih pendekatan lebih konservatif. Masing-masing tiga set ban medium untuk Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel. Kemudian, masing-masing empat set ban soft dan enam set supersoft.
Kompon paling keras di Bahrain adalah medium. Para pengamat F1 happy dengan pilihan strategi yang begitu berbeda tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah Tiongkok Siap Beri Ibrahimovic Gaji Mengerikan
’’Perbedaan antara Mercedes dan Ferrari sangat ekstrem. Aku suka dengan konsep tiga kompon itu,’’ kata Martin Brundle, mantan driver Brabham dan McLaren yang kini menjadi komentator ITV.
Itu berarti seri kedua di Bahrain bakal kembali sangat seru. Regulasi ban baru pada musim 2016 menjadi bagian sangat menentukan di balapan seri pembuka GP Australia Minggu (20/3).
Saat itu Rosberg menggunakan satu di antara dua set ban mediumnya. Sedangkan Hamilton hanya melakukan satu kali pit stop berganti ban medium. Hamilton sukses memecundangi Vettel setelah pembalap Ferrari itu bertahan dengan kompon supersoft di tengah balapan, lalu memaksanya melakukan pit stop kali kedua.
Padahal, Vettel mengejutkan semua orang dengan start hebat dan dominasi mengesan- kan pada awal lomba. Namun, ban medium setelah pit stop pertama menghancurkan mimpinya meraih kemenangan pada seri perdana.
Pilihan alokasi ban di Bahrain itu jelas-jelas bentuk kepercayaan diri Mercedes dengan ketahanan mesin (reliability) mereka.
Bandingkan dengan tim lain yang memilih banyak set medium untuk memaksimalkan waktu latihan bebas demi menemukan setting mesin yang prima. Dengan memperbanyak alokasi ban lunak, Mercedes hanya ingin ngebut dan ngebut di Bahrain nanti.
Mercedes bakal mengeksplorasi habis-habisan potensi W07 untuk mendapatkan jumlah lap maksimal dengan menggunakan soft atau supersoft dalam sesi latihan bebas.
Hingga menemukan strategi pas untuk melakukan pit stop selambat mungkin. Satu-satunya set ban medium akan disimpan untuk race. Entah akan dipakai pada awal atau akhir balapan.
Strategi Mercedes tidak umum. Tetapi, ternyata ada tim mengambil pilihan hampir sama. Misal- nya, duo Renault Kevin Magnussen dan Jolyon Palmer, Max Verstappen (Toro Rosso-Ferrari), dan pembalap Haas-Ferrari Esteban Gutierrez. Pilihan terbanyak Verstappen dijatuhkan kepada ban soft dengan tujuh set.
Manor-Mercedes paling banyak memilih medium di Bahrain nanti. Itu tentu penting bagi mer- eka lantaran dua pembalapnya adalah rookie. Pascal Wehrlein maupun Rio Haryanto membutuhkan lebih banyak jam terbang dengan melakukan long run di sesi latihan bebas.
’’Pada seri pertama lalu, kami mengalami kesulitan mengatur ban. Dan itu tampak dari perfor- ma Pascal di separo balapan tera- khirnya,’’ tutur Dave Ryan, racing director Manor. Wehrlein tampil apik di awal lomba. (cak/c4/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klub Medioker Ini Lebih Hebat Dibanding Barca dan PSG
Redaktur : Tim Redaksi