jpnn.com, TERMAS DE RIO HONDO - Rider Repsol Honda Marc Marquez membela diri atas tiga kenakalannya yang berujung penalti dalam race MotoGP Argentina, Senin (9/4) dini hari WIB.
Marquez menegaskan, sepanjang kariernya dia tidak akan pernah berpikir akan melewati pembalap dan berharap lawannya terjatuh. "Itu tidak pernah saya pikirkan (rencanakan)," katanya seperti dikutip dari laman Crash.
BACA JUGA: Parah! 3 Kenakalan Marc Marquez di MotoGP Argentina 2018
Juara bertahan MotoGP itu lalu menjelaskan bahwa tiga kasusnya dalam balapan di Termas de Rio Hondo, Senin (9/4) dini hari WIB beralasan.
Pertama saat insiden di grid. Marquez bermasalah dengan mesin motornya saat start akan dimulai dengan kondisi kacau-balau karena informasi cuaca yang membuat banyak rider mengganti ban.
BACA JUGA: Marah Besar, Rossi Sebut Marquez Hancurkan Olahraga MotoGP
"Ketika saya tiba di grid saya punya masalah dengan mesin, mati. Saya mengangkat tangan saya, tetapi tidak ada orang (petugas/marshal) di sana. Kemudian saya mulai mendorong motor saya dan untungnya sepeda motor itu hidup," tutur Marquez.
Sesaat, dia tidak tahu apa yang kemudian harus dilakukan. "Saya tahu (aturan) kalau motornya mati, saya harus pergi dari grid, tapi motornya menyala. Ketika marshal tiba, saya bertanya 'pitlane atau grid?'. Saat itu, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Kemudian marshal itu melepaskan tangannya dari motor, dan saya melihat marshal lain yang dibuat seperti ini (jempol ke atas). Mereka pergi dan saya hanya mengerti saya harus pergi ke tempat saya," ungkap Marquez.
BACA JUGA: Lihat! Marquez Diusir dari Paddock Rossi di MotoGP Argentina
Namun saat balapan sudah berjalan, Marquez melihat di dasbornya muncul 'penalti'. "Sesuatu yang saya tidak mengerti karena jika satu marshal mengatakan Anda diizinkan, mengapa kemudian mengatakan setelah beberapa lap Anda tidak diizinkan dan Anda memiliki ride through (harus masuk ke pitlane dengan kecepatan maksimum 60 km/jam)," katanya.
Hukuman pun dia lakoni. Marquez keluar dari lintasan untuk masuk ke pit. Saat kembali ke lintasan dia berada di posisi ke-19. "Saya merasa mendapat informasi yang salah oleh petugas di grid," ucap Marquez.
Insiden Kedua dan Drama dengan Rossi
Penalti kembali didapatkan Marquez gara-gara insiden di lap 9. Marquez berusaha menyalip dan menerobos Aleix Espargaro di tikungan kedua. Marquez divonis bersalah karena menyenggol ban belakang dan membahayakan Aleix. Hukumannya? Turun satu tempat!
"Ini adalah kesalahan terbesar saya di balapan kali ini, dengan Aleix," ujar Marquez.
"Saya tiba empat detik lebih cepat dan saya tidak menyadarinya. Itu cukup sulit. Saya mencoba 100 persen menghindari kontak dan kemudian saya minta maaf (dengan gesture tangan). Saya menerima penalti itu," imbuh Marquez.
Nah, yang paling heboh, senggolan dengan Valentino Rossi. Meski membuat Rossi terjatuh, Marquez menganggap insiden ini tidak terlalu gila dan tak separah insiden dengan Aleix Espargaro.
Saat balapan tersisa empat lap, ketika Marquez dengan kecepatan lebih baik, pengin menyalip Rossi di posisi ke-6. "Dengan Valentino saya tidak berpikir membuat sesuatu yang gila," kata Marquez.
"Saya ada di sudut dan Anda perlu memahami kondisi lintasan. Tentu saja jalurnya kering, tapi saya melintasi yang basah, mengunci bagian depan, melepaskan rem. Ya, saya punya kontak (dengan Rossi). Saya mencoba untuk berbalik, dan kemudian saya melihat dia jatuh. Saya mencoba untuk memberi tanda maaf," imbuhnya.
Marquez berkilah, kontak dia dengan Rossi tidak separah Johann Zarco dengan Dani Pedrosa atau Danilo Petrucci dengan Aleix Espargaro. "Hari ini cukup sulit. Namun tidak masalah, saya berusaha 100 persen dan saya pikir semua tahu ini hari yang sulit," pungkas Marquez. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marquez Menggila di MotoGP 2018 Seri Argentina
Redaktur & Reporter : Adek