jpnn.com - TRUMP pernah memarahi menantunya: "bisa-bisa kelak saya kalah gara-gara ini".
Trump yang dimaksud adalah Presiden Amerika Donald Trump. Menantunya yang dimaksud adalah Jared Kushner, suami Ivanka.
BACA JUGA: Pengkhianat Tebal
"Gara-gara ini" yang dimaksud adalah "test Covid-19". Trump mengangkat menantunya itu sebagai penasihat utamanya.
Trump, seperti disiarkan media di AS, memang pernah minta ke menantunya itu agar jangan terlalu agresif melakukan tes Covid. Menurut Trump, tingginya angka Covid di Amerika hanya akibat terlalu banyak yang menjalani tes.
BACA JUGA: Pendudukan Fighter
Itu sangat merugikannya. Nama Trump jatuh. Jadi bulan-bulanan berbulan-bulan. Sampai kemarin penderita Covid di sana mencapai hampir 25 juta orang.
"Kenapa tidak seperti Meksiko saja," sergah Trump ke menantunya itu.
BACA JUGA: Salah Saya
Menurut Trump angka di Meksiko jauh lebih kecil dari Amerika karena yang dites sedikit. Pun beberapa negara lain.
Politik memang tidak suka keterbukaan. Di politik harus banyak yang disembunyikan. Kebohongan harus dibungkus –kadang harus dibungkus dengan kebohongan yang lebih besar.
Dan Trump kalah.
Mungkin ia sudah lupa kalau pernah memarahi menantunya. Kini terlalu banyak tekanan yang datang. Termasuk dari partainya sendiri.
Tinggal keluarga intinya yang masih utuh. Pejabat ring satunya pun sudah banyak yang mundur.
Namun dengan Wakil Presiden Mike Pence terlihat sudah wawuhan. Mereka terlihat bertemu di Gedung Putih setelah 5 hari jotakan.
Pence sempat dianggap pengkhianat. Itu karena ia tidak mau membalikkan hasil Pilpres. Yakni saat Pence memimpin sidang Kongres untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden.
Kini, di sisa 7 hari masa jabatannya itu, tidak ada lagi yang bisa diperbuat. Trump tidak bisa lagi mengubah keadaan.
Kecuali terjadi kekacauan.
Itu pernah dibuat tanggal 6 Januari lalu: menduduki Gedung Kongres, Capitol. Yakni setelah ia berpidato di depan ribuan pendukungnya –menyerukan agar mereka menuju Capitol.
Pendudukannya berhasil. Misinya gagal.
Bahkan banyak yang kemudian ditangkap. Sudah lebih 300 orang. Termasuk 80 orang dengan tuduhan serius: terorisme.
Dasar penangkapan: foto-foto yang mereka unggah sendiri ke medsos. Ada yang sedang terlihat duduk di kursi pimpinan DPR. Sambil meneriakkan kemenangan Trump.
Ada yang sedang mengangkut podium ketua DPR. Ada juga yang sedang membawa seikat borgol plastik –dengan zip. Yang terdiri dari 8 utas. Yang kalau di-zip-kan tidak bisa dibuka lagi.
Entah siapa 8 orang yang akan ditangkap dan diborgol. Mungkin termasuk Ketua DPR Nancy Pelosi, Wapres Mike Pence, dan tokoh Republik Lindsey Graham.
Namun tokoh-tokoh itu sudah diamankan lebih dulu.
Seorang yang ditangkap itu: letnan kolonel. Pensiunan. Penerbang pesawat tempur. Yang kini bekerja di perusahaan penerbangan baru milik mantan capres masa lalu: Ross Perot.
Juga beberapa anggota DPRD dari Partai Republik. Dari berbagai negara bagian.
Lalu ada seorang dukun aliran nyeleneh yang disebut QAnon. Yang fotonya beredar luas.
Anda pasti sudah melihatnya. Yang saat mejeng di Capitol memakai baju bulu. Dan penutup kepalanya juga berbulu. Lengkap dengan tanduknya.
Ia ditahan di tempat asalnya: di Arizona. Ibunya, kemarin protes. Sejak ditahan tidak mau makan. Alasannya: makanan untuk tahanan itu bukan organik.
QAnon –disingkat Q, seperti terlihat di kaus sebagian pendukung Trump– adalah aliran baru. Lahir tiga tahun lalu. Setelah Trump menjadi presiden.
Mereka mengembangkan kepercayaan aneh: bahwa sekarang ini ada komplotan rahasia penyembah setan.
Komplotan itu punya misi menghancurkan Trump. Itu karena Trumplah yang sanggup menghancurkan komplotan rahasia itu. Yakni komplotan yang didukung setan pemuja hubungan seks dengan anak-anak.
Siapa pun yang dibenci Trump berarti masuk jaringan komplotan rahasia itu. Termasuk, mendadak, diarahkan kepada Pence.
Berarti gerakan pendukung Trump ini sudah masuk ke yang sangat spiritual. Dan tidak masuk akal sama sekali.
Aneh juga. Di Amerika, di kalangan kulit putih pula, masih bisa berkembang aliran seperti itu.
Termasuk juga aliran yang lain lagi ini: bahwa vaksinasi itu sengaja diciptakan. Untuk mempermudah memasukkan chip ke badan sebanyak mungkin manusia.
Lewat chip itu –yang terkecil yang pernah diciptakan– ada program software yang bisa membuat orang menjadi anti-Kristus.
Lha, di Indonesia, tanpa chip itu kan sudah banyak yang anti-Kristus. Untuk apa ada vaksinasi.
Dari situlah muncul teori konspirasi: bahwa virus Covid ini pun sengaja dibuat. Sebagai alasan agar diadakan vaksinasi.
Saya sulit memahami itu.
Kelak, kalau ke Amerika lagi, saya akan banyak diskusi soal irasionalitas di tengah masyarakat rasional.
Sekalian sebagai pengharapan agar Covid-19 yang menimpa saya ini bisa teratasi. Terutama besok atau lusa. Ketika umumnya itu memasuki puncak munculnya symptom.
Sampai tadi malam sih masih tetap baik. Bahkan perut saya terasa amat nyaman.
Makan saya banyak. Sangat lahap: dapat kiriman dari istri, sop iga. Tanpa sambal. Sampai, saya rasa, berat badan ini naik: praktis tidak bergerak sama sekali.
Membaca-membaca-membaca. Menulis-menulis-menulis. Membaca lagi. Menulis lagi.
Saya terkurung, tetapi masih bisa melihat Trump. Trump terkepung. Tanpa Twitter, tanpa Facebook. Tanpa Instagram. Dan tanpa YouTube.
Trump diblokir dari medsos. Padahal itulah senjata utamanya selama 5 tahun terakhir.
Kini Trump kehilangan corong komando untuk pendukungnya. Ia seperti komandan pasukan yang tiba-tiba kehilangan suara di kerongkongannya.
Maka ia pergi ke Alamo. Kemarin. Itu perbatasan Amerika dengan Meksiko. Untuk melihat proyek prestisiusnya: tembok perbatasan yang ia bangun. Sepanjang lebih 500 km.
Mungkin ia sengaja pilih Alamo –bukan perbatasan dengan Meksiko yang lain. Sebagai sinyal politik: ia akan terus memberikan perlawanan seperti Alamo di tahun 1830.
Kala itu tentara Republik Texas di Alamo dikepung tentara Meksiko. Tujuh hari. Tanpa logistik.
Minta bantuan ke Amerika Serikat tidak dilayani. AS punya perjanjian khusus dengan Meksiko: suatu saat akan membeli Republik Texas.
Semua tentara Texas mati. Yang mencoba menyerah pun dibunuh, tetapi lebih banyak lagi tentara Meksiko yang mati.
Alamo dianggap legenda patriotisme Texas nomor 1. Legenda Alamo –kini lebih dikenal sebagai merek mobil sewaan– akan dibangkitkan lagi oleh Trump.
Jangan-jangan –setelah pindah dari New York ke Florida– Trump akan pindah lagi ke sini. Ke Texas.
Jadi cowboy Texas.(disway.id)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Antoni