jpnn.com, EKATERINBURG - Pemerintah Ekaterinburg meruntuhkan menara milik Soviet TV menjelang gelaran Piala Dunia 2018, Sabtu (25/3).
Padahal, sejak runtuhnya Uni Soviet pada 26 Desember 1991, menara televisi itu menjadi landmark Ekaterinburg.
BACA JUGA: Rusia Jadi Musuh Bersama, Piala Dunia 2018 Terancam
Runtuhnya menara itu membuat kebanggaan Ekaterinburg sebagai salah satu kota bekas kejayaan Uni Soviet perlahan-lahan mulai pudar.
''Kota ini sudah tak lagi membutuhkan simbol seperti itu lagi,'' kata Gubernur Sverdlovsk Yevgeny Kuivashev seperti dikutip Express.
BACA JUGA: Spanyol Vs Argentina: Isco Catat Rekor Indah
Menara televisi itu dibangun sejak 1983. Namun, proses pembangunannya tak juga selesai sampai akhirnya Uni Soviet runtuh.
''Piala Dunia akan jadi simbol kami,'' tambah Kuivashev.
BACA JUGA: Piala Dunia 2018: Jumlah Bonus Jerman, Inggris, dan Spanyol
Dilansir RT, pemerintah setempat merogoh kocek hingga RUB 200 juta atau Rp 48 miliar untuk merobohkan menara itu.
Prosesnya pun sempat diiringi protes dari berbagai kelompok masyarakat di sana.
''Semua proses pembongkaran ini sudah dijalankan sesuai rencana,'' ungkap Nina Pelevina, perwakilan Ural Mining and Metallurgical Company, perusahaan yang ditunjuk untuk membongkar menara itu,. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telstar 18, Bola Resmi Piala Dunia 2018 Bikin Kiper Merana
Redaktur & Reporter : Ragil