SURABAYA - Seri perdana Road to Jawa Pos-Polygon Tour de East Java (TEDJ) pada 22 April lalu berlangsung seru. Setelah istirahat sebulan, pembalap lima kategori yang dilombakan akan bersaing lagi pada seri kedua 20 Mei mendatang. Melihat antusiasme para pembalap selama seri pertama, persaingan seri kedua diprediksi akan lebih ketat.
Seri kedua akan diselenggarakan di Jl Ir. Soekarno, Surabaya. Seperti halnya seri pertama, menjelang seri kedua juga akan diselenggarakan latihan bersama. "Pembalap dari semua kategori bisa ikut dalam sesi latihan bersama ini," kata Rensi Dewi Bulan, project officer Jawa Pos Cycling. "Menyesuaikan dengan karakter lintasan yang akan digunakan pada seri kedua, latihan akan diselenggarakan di Pakuwon City," lanjutnya.
Latihan akan diselenggarakan mulai pukul 15.00 WIB. Namun, khusus untuk pembalap kategori high school race, mereka harus berkumpul di Kantor Yayasan TDEJ di Kawasan Tenggilis Menjoyo mulai pukul 13.00 WIB. Itu terkait dengan pengambilan sepeda.
Sebagaimana diketahui, high school race adalah lomba one make race menggunakan Polygon Helios 100. Polygon menyediakan 100 sepeda yang bisa dipinjam para pembalap SMA itu.
Perbedaan karakter lintasan membuat latihan menjelang seri kedua penting untuk diikuti. Khususnya untuk pembalap pemula. Jika pada seri pertama lintasan lomba banyak memiliki tikungan karena diselenggarakan di Sirkuit Kenjeran, seri kedua tikungan jauh lebih sedikit karena minim tikungan.
Technical delegate TDEJ Didik Eka menyatakan trek lurus yang akan menjadi tempat perlombaan seri kedua menuntut stamina yang lebih baik dari para peserta. "Karena di track panjang seperti ini ketahanan tubuh pembalap harus bisa dijaga," sebut Didik.
Pada seri pertama lalu, tidak hanya pembalap asal Surabaya yang mendominasi. Di kategori high school race misalnya, Jamallidin Novardianto asal SMAN 1 Lawang memimpin perolehan angka dengan 9 poin. Sementara di kategori Honda Scoopy women athlete race, Yanti Fuchiyanti dari Bogor memimpin perolehan angka dengan 25 Poin.
Para pembalap yang tertinggal pada seri pertama, harus segera bangkit pada seri kedua. Itu demi menjaga peluang bisa tampil dalam lomba kriterium bersamaan dengan perlombaan TDEJ pada September mendatang. Sebab, pembalap-pembalap yang mengumpulkan poin terbanyak dari Road to TDEJ berhak tampil di sana. (ren/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lini Belakang Masih Rawan
Redaktur : Tim Redaksi