Simulasi Pilpres 2024: Airlangga-AHY Ungguli Prabowo-Puan

Rabu, 20 Juli 2022 – 23:51 WIB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Gus Miftah di Jakarta, Selasa (19/4). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Airlangga Hartarto-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) unggul dalam simulasi dua paslon calon presiden melawan pasangan Prabowo-Puan Maharani.

Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting Bagus Balghi menyatakan Airlangga Hartarto mendapat insentif politik dari kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di bidang pemulihan ekonomi. Sementara Bagus menambahkan figur AHY mewakili representasi anak muda sesuai dengan bonus demografi pada pemilu mendatang.

BACA JUGA: Golkar Perkenalkan Airlangga Sebagai Capres kepada Akar Rumput PAN & PPP

Menurut Bagus, survei ARSC melakukan simulasi pasangan calon dengan mempertimbangkan kombinasi pasangan calon antara figur ketua umum/pimpinan partai politik dengan sosok populer, berikut hasil temuan simulasinya.

Airlangga Hartarto - Agus Harimurti Yudhoyono dipilih 24,4% responden diikuti Prabowo Subianto - Puan Maharani 17,7%.

BACA JUGA: Anak Muda Purwakarta Siap All Out untuk Airlangga

“Survei ini secara nasional berlangsung pada 21 Juni-5 Juli 2022 melalui wawancara telepon menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan sikap masyarakat terhadap isu-isu aktual terkait dengan kinerja pemerintahan dan kontestasi menuju Pemilu 2024.,” ujar Bagus.

Survei mengambil sampel 1225 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih (penduduk usia dewasa) yang tercatat pada Pemilu 2019. Sampel ditentukan dengan acak bertingkat (Multistage random sampling, dengan Margin of error kurang lebih 2,8% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.

BACA JUGA: Ujang Lihat Sinyal KIB Bersiap Usung Airlangga-Zulhas

“Kombinasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dinilai publik ideal adalah sosok ketua umum/pimpinan partai politik dan sosok populer. Pasangan ideal ini sebagai representasi dari keseimbangan antara kebutuhan memperkuat institusi partai politik, demokrasi dan popularitas figur. Hal inilah yang dipandang ARSC sebagai Titik Tengah Penguatan Demokrasi di Indonesia,” tandas Bagus. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler