Sebuah sindikat narkoba internasional menggunakan drone (wahana tanpa awak) untuk memantau kegiatan polisi, sebelum petugas keamanan menahan tujuh orang anggota sindikat tersebut di Melbourne, berkenaan dengan pengiriman kokain bernilai $30 juta dari Panama.
Polisi mengatakan ketujuh pria tersebut, empat dari Australia, seorang dari Inggris, dan dua dari Kanada ditahan hari Kamis (29/6/2017) setelah pengiriman narkoba tersebut tiga tiga hari sebelumnya.
BACA JUGA: Remaja Australia Semakin Banyak Menonton Pornografi
"Hari Senin, sebuah kapal barang The Spirit of Shanghai tiba di Port of Melbourne dari Panama." kata Commander John Beveridge dari Kepolisian Federal Australia (AFP) .
"Salah satu kontainer yang kami periksa berisi tiga tas kain yang berada di dalam kontainer tersebut."
BACA JUGA: Waspadai Peredaran Uang $50 Palsu di Tasmania Utara
"Masing-masing tas itu berisi 26 kotak kokain. Jumlah kokain diperkirakan bernilai jual sekitar $ 30 juta (sekitar Rp 300 miliar)."
Hari Kamis, petugas melakukan menggerebekan terhadap 12 properti di Melbourne, dengan menahan para pria tersebut di Essendon, Carlton dan South Yarra.
BACA JUGA: Hambali Tidak Akan Dituntut Hukuman Mati
Polisi juga mengatakan mereka menyita uang tunai sekitar $ 580 ribu (Rp 5,8 miliar).
Ketujuh pria tersebut telah dikenai tuduhan perdagangan narkoba dan pencucian uang.
"Selama masa penyelidikan, sindikat ini menggunakan drone untuk melakukan pemantauan terhadap kegiatan polisi." kata Commander Beveridge.
"Sindikat ini menggunakan drone ketika mereka mengadakan pertemuan, untuk melakukan tindak pemantauan, melihat apakah ada petugas berwenang yang melihat pertemuan mereka."
"Kami belum pernah melihat hal ini banyak dilakukan sebelumnya. Memang sudah pernah digunakan. Namun sindikat ini banyak menggunakannya."
"Ini membuat petugas pemantau kami harus melakukan cara lain guna mengalahkan mereka."
"Sindikat seperti ini semakin canggih, demikian juga kami. Kami memang harus mengantisipasi semua ini."Permintaan narkoba terus meningkat
Operasi yang dilakukan polisi ini melibatkan kesatuan polisi dari berbagai negara.
Kami sudah bekerja sama dengan rekan kami di Amerika Selatan dan Amerika Utara, dan juga di berbagai kawasan Asia selama penyelidikan." kata Commander Beveridge .
James Watson dari Pabean Australia yang sekarang bernama Australian Border Force (ABF) mengatakan permintaan narkoba di Australia semakin meningkat namun pihak berwenang sudah berhasil mengurangi pasok.
"Permintaan terus meningkat. Kami berhasil menemukan narkoba di perbatasan kami lebih banyak dibandingkan sebelumnya." katanya.
"Penangkapan ini berarti semakin sedikit kokain yang akan mencapai warga Australia, dan jutaan dolar tidak akan masuk ke kantong sindikat kriminal ini."
"Ini adalah usaha yang canggih dan terencana dengan baik oleh para penjahat untuk mengimpor kokain dalam jumlah besar ke Victoria." kata Watson.
Diterjemahkan pukul 15:45 AEST 30/6/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemiri, Harimau Sumatra di Adelaide Disuntik Mati