jpnn.com - JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, warga di Ibu Kota tidak boleh mendapatkan bantuan double dari pemerintah.
Khususnya, di bidang pendidikan, karena sudah mendapatkan bantuan berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebesar Rp 650 ribu per bulan.
BACA JUGA: Politikus PAN: Pak Jokowi Harusnya Temui Pak SBY Juga
"Sedangkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) setahun Rp 750 ribu bisa sampai Rp 1 juta. Secara etika kamu enggak boleh ambil dua bantuan," ujarnya di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (31/10).
Selain itu, lanjut pria yang karib disapa Ahok itu, KIP yang dirancang Presiden Joko Widodo sebenarnya diuntukkan kepada warga di luar Jakarta.
BACA JUGA: Aksi 4 November, ini Pesan Pak Kapolri
Karena Jakarta sudah memiliki bantuan dari Pemerintah Provinsi yang sangat besar. Belum lagi bantuan kepada anak kuliah yang mencapai Rp 18 juta setahun.
Karenanya KIP, lebih baik diberikan kepada masyarakat luar Jakarta.
BACA JUGA: Polri Endus ada Aroma Teror, Hanura: Sikat Habis
"Kasihan orang Indonesia yang di kampung-kampung yang enggak punya duit," tukasnya.
Sebelumnya, Cagub nomor urut tiga Anies Baswedan merespon keluhan warga soal bantuan pendidikan. Anies bercerita bahwa sewaktu dia menjabat sebagai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ahok menolak Jakarta disalurkan bantuan KIP.(uya/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi 4 November, Kapolri Minta Brimob Kerja Sama dengan TNI
Redaktur : Tim Redaksi