jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menyebut Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra belum memahami sejarah politik di Indonesia.
Ferdinand mengatakan itu menyusul pernyataan Herzaky yang menuding Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurachman Wahid atau Gus Dur dari kursi Presiden RI.
BACA JUGA: Kronologi Siswi SMP Dicekoki Miras Lalu Digilir Dua Pemuda di Kamar Hotel
"Begitulah kalau belum matang dengan sejarah. Pernyataan itu sangat salah, tendensius, dan cenderung menjadi fitnah dan menjadi kebohongan publik," kata pria kelahiran Sumatra Utara itu melalui layanan pesan, Rabu (7/10).
Ferdinand menyarankan Herzaky berhati-hati mengeluarkan pernyataan. Jangan sampai publik beranggapan Partai Demokrat tidak paham sejarah dengan pernyataan tim komunikasinya yang salah.
BACA JUGA: Aksi Kawanan Begal Motor Terekam Siaran Langsung Pengendara Mobil, Ngeri, Lihat
"Jangan sampai publik nanti melihat partai itu buta sejarah, kan, kasihan juga PD dianggap buta sejarah atau sengaja mau menyerang partai lain secara politik, tetapi dengan data salah," ungkap dia.
Herzaky sebelumnya mengatakan pendirian PD dilakukan setelah Megawati menggulingkan Gus Dur.
BACA JUGA: Identitas Mayat Wanita Tanpa Busana di Kolam Renang Hotel Itu Terungkap, Ternyata
Kala itu, ujar dia, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi calon wakil presiden untuk Megawati bersama satu kandidat lainnya yakni Hamzah Haz.
BACA JUGA: 4 Sekeluarga Tinggal Serumah, Ya Ampun, Semua Doyan Berbuat Dosa, Ada Pelajar, Lihat
"Demokrat berdiri ketika ada pemilihan Wakil Presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu ada cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY," kata Herzaky, Minggu (3/10). (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Budi
Reporter : Aristo Setiawan