Sindiran Keras PSI untuk Program Rumah DP 0 Rupiah, Progresnya Disebut Nol

Minggu, 13 Februari 2022 – 13:41 WIB
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anthony Winza mengomentari hasil survei kepuasan masyarakat terhadap program rumah DP nol rupiah. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anthony Winza mengomentari hasil survei kepuasan masyarakat terhadap program rumah DP nol rupiah yang rendah.

Hal ini berdasarkan hasil jajak pendapat lembaga survei Populi Center. Tingkat masyarakat terhadap program rumah DP 0 rupiah hanya 25 persen dan paling rendah ketimbang program lainnya. 

BACA JUGA: Masa Jabatan Anies Tinggal 8 Bulan, Rumah DP 0 Rupiah Baru Terjual 885 Unit

Menurut Anthony, angka tersebut mencerminkan kekecewaan masyarakat kepada pemenuhan janji kampanye Gubernur Anies Baswedan. Padahal, program ini merupakan unggulan Gubernur Anies Baswedan saat Pilkada 2017 lalu.

“Ini kan salah satu janji utama kampanye Pak Anies apalagi waktu debat Pilgub sangat percaya diri sekali. Jadi ya hal ini harus dipenuhi dong kalau mau konsisten dengan janjinya," ujar Anthony dalam keterangannya, Minggu (13/2).

BACA JUGA: Kabar Terbaru Rumah DP Nol Rupiah dari Perumda Sarana Jaya

"Kalau sekarang surveinya hanya 25,7 persen masyarakat yang puas, ya karena realisasinya jauh sekali dari saat kampanye. Ada rasa kecewa pastinya,” tambah Anthony.

Anggota Komisi B ini berujar, capaian program ini masih jauh dari target. Adapun rencana pembangunan 250 ribu unit, yang baru terealisasi sebanyak 967 unit per oktober 2021.

BACA JUGA: Sepi Peminat, Apa Kabar Rumah DP Nol Rupiah?

Kenudian, bangunan dengan status baru akad sebanyak 885 unit.

Anthony menyindir bahwa program ini tak hanya memiliki nama DP 0 rupiah, tetapi kemajuannya juga kosong.

“Akhir tahun lalu dikatakan baru 942 unit, jadi program ini bukan DPnya yang nol rupiah, tetapi progresnya yang nol persen, lalu karena gagal maka targetnya mau diturunkan menjadi 29.366 unit," kata dia.  

Selain itu, politikus muda ini juga menyoroti berbagai permasalahan proyek DP 0 rupiah ini. 

Misalnya soal cicilan rumah ini yang tidak mungkin dapat dijangkau bagi warga miskin yang memiliki gaji rendah. Hal ini sangat jauh dari janji Anies Baswedan lima tahun silam.

"Pemprov DKI seharusnya memfokuskan rumah DP 0 rupiah diperuntukkan bagi masyarakat kecil seperti yang tinggal di bantaran sungai agar mereka bisa mendapatkan hunian yang layak," tambah Anthony. 

Diketahui, program rumah DP 0 rupiah ditetapkan dalam Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah.

Anies mulanya menargetkan pembangunan rumah DP nol rupiah sebanyak 250 ribu unit dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022.

Namun, eks Mendikbud itu kemudian mengubah target rusunami pada pertengahan 2021 lalu menjadi 10.460 unit.

Artinya, jumlah rusunami dikurangi hingga 95,5 persen. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler