jpnn.com - Perlahan tapi pasti, nama Arsy Widianto mulai dikenal di industri musik tanah air. Dia adalah putra musisi kenamaan Yovie Widianto.
Tapi, berbeda dari sang ayah yang mahir bermain piano, Arsy justru memilih jalan sebagai penyanyi untuk mengembangkan kariernya di jagat hiburan. Yovie pun membeber awal perjalanan karier Arsy.
BACA JUGA: Arsy Widianto dan Brisia J Menangis di Prambanan Jazz 2018
Memang, ada peran Yovie dalam memoles Arsy. Padahal, Yovie awalnya justru keberatan putranya jadi penyanyi.
“Kerja yang beda lah dari papa,” ujar Yovie dalam wawancara dengan Dedi Yondra dari JPNN.
BACA JUGA: Anak Yovie Widianto Dibayangi Nama Besar Ayahnya
Berikut petikan wawancara selengkapnya dengan Yovie dan Arsy:
Apakah Arsy memang disuruh jadi musisi?
Harusnya enggak boleh malah. Awalnya saya melarang, bilang cukup hobi aja main piano di rumah. Kerja yang bedalah dari papa. Kan aku sudah tahu bagaimana kerja di musik tinggal berbagi aja.
BACA JUGA: Yovie Widianto: Jangan Baper karena Politik
Ternyata dia senang juga main musik, tapi aku ngga paksain dia mau jadi apa sih. Selama ini dia belajar piano aja.
Kapan Anda sadar Arsy ternyata bisa menyanyi?
Di satu kesempatan aku dengar dari teman katanya Arsy suaranya bagus. Tahunya malah dari Dody Kahitna. Akhirnya saya coba ajak dia menyanyi di mal, ternyata seru ya, bunyinya lain dari vokalis vokalis grup saya yang lain, Kahitna serta Yovie N Nuno.
Apa yang dilakukan usai mengetahui bakat Arsy?
Pertama buat single Nembak dan feedback-nya baik. Rilis lagi lagu kedua Dengan Caraku ternyata sudah 22 juta viewers di YouTube. Di iTunes dan Spotify juga sudah merajai beberapa chart.
Bagaimana perasaan Anda saat itu?
Ya awalnya ngga mau dia jadi musisi karena keluargaku banyak ngeband kan, eh ternyata dia nyanyi juga dan rezekinya ada ya sudah jalani saja. Tapi jangan tinggalkan sekolah.
Apa bedanya ketika Anda membuat lagu untuk anak sendiri?
Sebenarnya sama aja buat lagu untuk Arsy atau Glenn atau Rio misalnya. Pokoknya kalau menyanyikan laguku jangan berpikir ini akan laku ya. Menyanyi saja sebagus mungkin. Tapi memang alhamdulilah Tuhan kasih bakat kalau orang mendengar notasiku selalu ada rasanya.
Arsy karena dari kecil sudah lihat cara main musik aku jadi pendekatannya dia ini lebih cepat. Begitu dia menyanyi kayak Chrisye zaman dulu, tiap not ada rasanya. Itu yang enggak dipunyai musisi dengan skill tinggi yang biasa bermain dengan notasi-notasi rumit tapi malah enggak ada rasanya gitu.
Nah, itu terjadi saat memilih Indonesian Idol (juri) juga. Waktu di atas panggung wah meriah suaranya bisa tinggi. Tapi pas masuk studio, enggak ada apa apanya. Rasanya malah tidak ada.
Nih aku kasih tahu, Mario (Kahitna) itu secara teknik jauh lebih hebat. Tapi saat di studio, Hedi Yunus jauh lebih unggul dan punya rasa.
Itu pula yang aku tekankan pada Arsy, kalau di hati dia merasa arogan, musik yang tercipta juga jadi arogan. Cuma kalau semuanya dari hati, yang sederhana aja akan terasa indah dan disuka banyak orang.
Itu juga alasan Anda menduetkan Arsy dengan Brisia Jodie untuk lagu Dengan Caraku?
Ya. Tapi kontestan yang suaranya keriting-keriting itu bisa bagus juga. Contoh Brian Mcknight suaranya kan keriting gitu tapi memang itu dari hati dan tidak dibuat buat begitu.
Jadi, kayak kamu menulis saja kalau terlalu banyak kata-kata yang rumit dan dibuat buat orang juga bacanya ngga enak kan. Sama saja seperti di musik. Jadi Arsy juga tetap harus belajar teknik karena itu perlu tapi saat masuk ke studio jadilah diri sendiri menyanyi dari hati karena nyawa itu mahal.
Arsy lantas menimpali wawancara itu dengan mengaku belajar menyanyi dari guru vokal. Namun, motivasi dari Yovie adalah unsur penting bagi Arsy.
“Meskipun papa tetap ngasih masukan, misal dia bilang berkarya harus dengan hati, nyanyi harus dengan hati, itu jadi motivasi aku," jelasnya.
Adakah beban jadi anak musisi besar Yovie Widianto?
Kalau ada yang ngomong gitu aku biarkan aja. Yang penting Arsy belajar terus, tetap rendah hati aja.
Aku bilang sama dia, memang lebih enak jadi aku. Bapakku buka siapa-siapa di musik jadi ngga ada masalah, kamu repot karena ada nama Widianto-nya. Ya aku bilang santai aja, rezeki orang beda-beda kok.
Tapi kemarin itu dia pernah ngomong, 'aduh kok pas aku keluarin lagu, orang bilang aku harus jadi kayak papa, wah repot amat ya'. Ketika lagunya banyak didengar orang ya sudah artinya kamu bisa keluarkan lagu yang kamu senang aja, toh ada lagu yang diterima pasar enggak semata-mata karena nama besar Widianto.
Arsy patuh saja saat ayah bikin musik?
Arsy : Paling suka kasih saran. Kayak misalnya ada lirik yang kekinian gitu. Sound juga kadang ada perdebatan sih misalnya aku mau sound akustik yang seperti apa, gitu aja sih.
Yovie : Kadang kan gini, Bruno Mars juga sedang kembali ke sound 1990-an ya. Tapi biarpun 1990an, suaranya tetap modern karena itu dari frekuensinya ya memang sudah kekinian. Anak zaman sekarang lebih paham itu sih, jadi dia kasih tau nanti dilihat bagaimana frekuensi yang dimau dan lain sebagainya.
Arsy ada rencana merilis album?
Yovie : Kan sudah ada single Nembak dan Dengan Caraku, nanti ada single tiga dan empat. Karena sekarang zaman digital jadi mending aku kenalin dulu lima lagu, baru album deh.
Album Arsy nanti buatan Yovie semua ?
Yovie : Ya mayoritas aku yang buat tapi ada kerja sama juga sama anak anak Hivi dan musisi muda ya. Jadi nanti aku buat musiknya, lirik seratus persen Arsy aja yang buat. Tapi sekarang memang anak muda sedang senang yang puitis puitis kayak jaman dulu lagi ya.
Kenapa Anda dulu tidak menjadi penyanyi?
Yovie : Jadi aku usia sebelas tahun itu ikut Bina Musika. Main piano, drum dan flute. Terus mikir kayaknya enak jadi penyanyi.
Ternyata pas coba nyanyi groginya minta ampun. Pernah di RRI ada festival penyanyi. Saya nyanyi kan ngga punya vibra ya, karena takut jadi bergetar gitu suara saya, lutut juga gemeteran, saya diketawain orang, wah sudah deh sejak saat itu saya ngga mau nyanyi lagi.
Tapi kan ada lagu yang Yovie nyanyi?
Yovie: Kalau rekaman itu beda. Aku bisa buat sendiri lagunya yang kira-kira aku mampu. Udah gitu bisa take berkali-kali di rumah, ngga ada penonton juga jadi aman ngga malu.(mg3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Politik, Yovie Widianto: Jangan Baperan
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra