jpnn.com, SEMARANG - Bea Cukai berkoordinasi dengan Pemerintah Jateng dan Kementerian Koordinator Perekonomian dalam Kick-off Meeting Dewan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Prov. Jawa Tengah, pada Selasa (14/7).
Koordinasi tersebut dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan Kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kabupaten Kendal,
BACA JUGA: Operasi Gempur 2020, Bea Cukai Kembali Sita Jutaan Batang Rokok Ilegal
Ketua Dewan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wahyu Utomo, menyebutkan bahwa pembangunan kawasan industri yang tentu diikuti dengan belanja modal yang besar diharapkan dapat menjadi stimulus besar yang sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasional.
“Ini kami harapkan dapat berdampak pada UMKM dan korporasi. Kemudian investasi harus ditingkatkan baik dari pembangunan infrastruktur dan investasi di kawasan industry,” jelas Wahyu, saat memaparkan potensi besar pantai utara Jawa Tengah yang dia sebut sebagai Koridor Ekonomi Pantura.
BACA JUGA: Bea Cukai Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp1,5 Miliar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik harapan pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan kawasan industri.
“Saya kalau disuruh cepat-cepat senang rasanya, adrenalin saya naik. Karena ini penting untuk kita bisa melakukan recovery economy dengan cepat. Selain itu saya juga berharap ada inisiatif dari bapak ibu di sini terkait kondisi eksternal sekarang (terdampak Covid-19) yang pasti perlu penyesuaian-penyesuain,” ujar Ganjar, di hadapan seluruh perwakilan instansi yang terkait.
BACA JUGA: Bea Cukai Kediri dan BBKP Surabaya Musnahkan 1,5 Ton Sawi Putih
Secara khusus, Ganjar berterima kasih kepada Bea Cukai dalam perannya pada pembangunan ekonomi Jawa Tengah.
“Bea Cukai dengan kemudahan-kemudahannya. Ini menjadi penting bagi para stakeholders,” ujarnya di hadapan Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Padmoyo Tri Wikanto.
Tri Wikanto menjelaskan salah satu target KEK Kendal adalah adanya pelabuhan. Bea Cukai Jateng DIY menawarkan fasilitas pusat logistik berikat maupun kawasan berikat dengan konsep dry port.
“Untuk perizinan nanti pasti akan kita layani dengan sebaik-baiknya. Berkaitan dengan transportasi jika dimungkinkan bisa dipertimbangkan memakai fasilitas kereta api, dry port yang investasinya bisa lebih kecil dan cepat,” ujar Tri.
Lebih lanjut Tri mennyampaikan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal berada di Bonadem, Kumpul Rejo, Kec. Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Kawasan ini lokasi geografisnya strategis karena berdekatan dengan Pelabuhan Internasional Tanjung Emas, dilewati oleh jalur tol Trans Jawa, jalur Pantai Utara Jawa, serta dilewati Jalur Kereta Api Ganda Jakarta-Semarang-Surabaya.
“Sektor industri yang direncanakan adalah yang berorientasi ekspor, substitusi impor, produk berteknologi tinggi, dan aplikasi khusus yang mendukung industri 4.0 serta logistik berbasis industry,” ujar Tri.
Menurutnya, KEK Kendal diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp727 triliun dan tenaga kerja sebanyak 20.000 hingga tahun 2025.
Provinsi Jawa Tengah dalam menarik investor di sektor perindustrian telah memiliki infrastruktur yang sudah lengkap dan kesiapan sumber daya manusia, sehingga menjadi alasan utama untuk mengembangkan Kawasan ekonomi khusus tersebut.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi